Mata uang Dolar Australia hari ini tetap dalam tekanan ketika melawan Yen Jepang. Pelemahan ini membawa pasangan AUDJPY untuk terjun menuju ke nilai tukar 75,05 atau mewakili penurunan 0,35%. Salah satu beban yang ditanggung oleh Dolar Australia adalah rilis data ekonomi beberapa saat lalu yang mengecewakan.
Aussie merilis data ketenagakerjaan untuk bulan September dengan hasil indikator utama yang lebih baik. Namun beberapa data lain dilaporkan cukup mengecewakan. Hasil campuran ini pada akhirnya membebani mata uang Dolar Australia hari ini.
Sebelumnya Gubernur RBA Lowe juga memberikan beberapa pernyataan saat sesi Konferensi Investasi Tahunan New Zealand. Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan akan ada kenaikan suku bunga dalam kurun waktu tiga tahun mendatang. Namun penurunan suku bunga menuju ke 0,10% juga masih tetap terbuka lebar.
Beban Luar Negeri
Selain masalah dalam negeri, Dolar Australia hari ini juga terbebani oleh arah risiko global beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah kegagalan stimulus AS sebelum pemilihan Presiden membebani permintaan aset-aset berisiko global termasuk Dolar Australia. Kemudian kondisi pandmei di kawasan Eropa juga dilaporkan terus memburuk tidak ada perkembangan yang positif.
Mengenai dana stimulus, Menkeu AS kembali menutup peluang kesepakatan dana stimulus tersebut. Partai Demokrat sepertinya terus berusaha memblokir peluang dana stimulus yang sangat ditunggu banyak pihak tersebut.
Bersama dengan Dolar Australia hari ini yang turun, beberapa aset berisiko juga kehilangan kenaikan. Kontrak berjangka S&P 500 mencatatkan bias negatif 0,30% saat sesi Asia hari Kamis ini (15/10). Pergerakan AUDJPY selanjutnya mungkin akan mencoba fokus ke nada arah risiko global. Selain itu beberapa rilis data ekonomi waktu ke depan juga mungkin bisa menawarkan arah pergerakan pasangan lebih lanjut lagi.