Pasangan mata uang AUDUSD hari ini terpantau mengalami kenaikan sejak sesi awal Asia hari Senin (10/5). Walaupun beberapa saat setelah itu, pasangan tampak mundur dari puncak 10 pekan terakhir dan menuju ke sekitar nilai tukar 0,7850 atau masih menyisakan kenaikan 0,08%. Dolar Australia tampaknya sangat kesulitan sekali untuk bisa meneruskan aksi kenaikan yang sempat di buat pada hari Jumat pekan lalu.
Beban Pelemahan AUD
Salah satu beban yang cukup membebani AUDUSD hari ini adalah laporan data mengenai penjualan eceran Aussie yang suram. Data itu turun untuk laporan bulan Maret ini dan memberikan gambaran daya beli pasar belum terlalu kuat. Bahkan para pelaku pasar dan investor sepertinya juga telah melupakan data mengesankan dari NAB dan juga dinamika sentimen risiko.
Beberapa saat yang lalu, Australia merilis data mengenai penjualan eceran. Data utama itu dilaporkan dengan hasil penurunan lebih rendah dari harapan awal dan laporan sebelumnya. Sementara itu indeks keyakinan bisnis NAB mencetak kenaikan sampai ke 26 dari awalnya di 15 dan kondisi bisnis naik 32 dari 25. Sayangnya semua itu tidak direspon oleh para pelaku pasar dan investor.
AUDUSD hari ini bisa turun lagi ketika sentimen risiko mendapatkan tantangan dari kondisi pandemi virus Corona di Jepang. Beberapa aset berisiko masih dalam nada kenaikan seperti indeks S&P 500 bersama dengan imbal hasil obligasi Treasury AS.
Pendukung sisi atas yang lebih tinggi juga hadir dari beberapa berita pembaruan global. Salah satunya yaitu Uni Eropa yang berhasil mencapai kesepakatan dengan Pfizer. Hal yang sama juga berhasil dilakukan untuk kawasan New South Wales. Selain itu Iran juga tidak menebar ancaman dan ingin membicarakan kesepakatan nuklir dengan AS.