Pasangan mata uang AUDUSD hari ini mampu mencatatkan kenaikan menuju ke puncak paling tinggi sejak 2 September lalu. Meskipun setelah itu mengalami penurunan menuju ke nilai tukar 0,7367 saat sesi Asia berlangsung di hari Rabu (25/11). Dengan segala upaya kenaikan yang dibangun Dolar Australia, pasangan hanya mampu mencatatkan kenaikan 0,10%.
Mengabaikan Data Aussie yang Suram
Kenaikan yang terjadi di sekitar pasangan AUDUSD hari ini juga berhasil mengabaikan rilis data ekonomi Aussie yang mengecewakan. Beberapa saat sebelumnya, Australia merilis data mengenai pekerjaan konstruksi dengan hasil yang suram. Data itu hancur menuju ke -2.3% dalam kuartal ke kuartal. Hasil itu meleset dari prediksi awal di -2,0% dan laporan sebelumnya yang lebih baik di -0,7%.
Kenaikan yang terjadi pada AUDUSD kemungkinan terjadi setelah banyaknya nada optimisme global. Sebab ketidakpastian politik AS sepenuhnya berhasil dihilangkan dan membantu risk on berlaku. Hal itu terjadi ketika hari Selasa kemarin, Trump memerintahkan melakukan transisi pemerintah secara resmi ke Joe Biden.
Selain itu banyak juga yang merasa sangat optimis dengan pembaruan berita mengenai vaksin virus Corona. Kemudian dominasi pemerintahan di tangan partai demokrat membuka peluangs timulus yang lebih besar lagi. Apalagi banyak juga yang memprediksi mantan Ketua Fed Janet Yellen akan menjadi Menteri Keuangan dan membantu mengatasi AS melewati krisis ini.
Bersama dengan kenaikan AUDUSD hari ini, beberapa aset berisiko global juga mencatatkan kenaikan yang lebih tinggi. Saham Asia bergerak menghijau senada dengan apa yang terjadi pada Wall Street. Untuk pergerakan selanjutnya para pelaku pasar dan investor mungkin akan fokus pada rilis data ekonomi AS nanti malam. AS akan merilis banyak sekali data dan akan menggerakkan mata uang Dolar AS dalam jangka pendek.