Pasangan mata uang AUDUSD hari ini mencatatkan penurunan yang cukup dalam saat sesi akhir perdagangan Asia hari Selasa (3/11). Salah satu faktor yang menyeret mata uang Australia terjun adalah langkah kebijakan moneter terbaru dari bank sentral Australia. Pelemahan ini memaksa pasangan AUDUSD untuk menghentikan upaya kenaikan yang dibangun saat sesi Asia tadi pagi. Salah satu alasan kenaikan itu adalah posisi Dolar AS yang menjauh dari puncak sebulan terakhir.
Tapi itu semua batal setelah langkah kebijakan RBA. Pada pertemuan beberapa menit yang lalu, bank sentral Aussie sesuai dengan prediksi melakukan pemangkasan suku bunga. Dengan keputusan ini maka tingkat suku bunga acuan menuju ek 0,15%. Semnetara itu target imbal hasil obligasi dalam tenor 3 tahun berada di 0,10%.
Kemudian, bank sentral juga meningkatkan langkah pelonggaran kuantitatif yang sudah dilakukan sebelumnya. RBA menambahkan suntikan dana sampai 100 Miliar AUD untuk membantu perekonomian Australia bangkit dari perlambatan. Sebenarnya apa yang membawa AUDUSD hari ini terjun tidak begitu mengejutkan pasar keuangan global.
Sesuai Dengan Prediksi
Karena beberapa pekan sebelumnya banyak indikasi yang mengarah prediksi bahwa RBA akan memangkas suku bunga. Indikasi itu seperti komentar yang disampaikan oleh RBA Lowe dengan nada yang sangat dovish. Kondisi ekonomi Australia yang terpukul akibat pandemi menjadi penyebab pandangan dovish dari RBA Lowe.
Setelah fokus pada acara utama dari Australia, para pelaku pasar dan investor global akan fokus pada acara utama dari AS yaitu pemilihan Presiden AS. Acara utama itu akan berlangsung hari Selasa ini dan akan menjadi perhatian utama. Sementara itu arah risiko global tampak condong pada risk on terlihat dari S&P 500 yang mencatatkan kenaikan 0,60%. Sehingga arah risiko bisa sangat menarik untuk diikuti. Lalu pernyataan kebijakan dari RBA juga akan menjadi fokus.