Pergerakan pasangan mata uang AUDUSD hari ini harus rela mengalami sedikit penurunan di sesi Asia hari Jumat (18/12). Saat ini pasangan berada pada level lebih rendah dari pembukaan sebelumnya di sekitar nilai tukar 0,7610. Sementara itu pada hari Kamis kemarin, pasangan sempat mengalami kenaikan yang sangat baik sampai menuju ke titik paling tinggi 31 bulan lalu.
Untuk saat ini tampaknya para pembeli AUDUSD hari ini lebih memilih mengambil nafas. Pasalnya setelah kenaikan tajam tiga hari, indikator RSI menampilkan kondisi yang jenuh beli. Walaupun sebenarnya pada pergerakan harga komoditas terjadi kenaikan yang tinggi dan berpeluang membawa Dolar Australia bullish.
Penggerak Risiko Saat Ini
Kemudian harapan dana stimulus ekonomi AS yang terus meningkat juga bisa membawa Dolar AS dalam kerugian yang besar. Ketua DPR AS yaitu Nancy Pelosi mengatakan bahwa ingin mendapatkan dokumen kesepakatan tersebut. Lalu Presiden Trump juga mengatakan bahwa pembicaraan dana stimulus itu telah mengalami kemajuan yang sangat baik.
Optimisme dana stimulus ekonomi AS itu pada akhirnya akan membawa Dolar AS dalam bias bearish yang semakin dalam. Harapan vaksin virus Corona yang semakin meningkat juga bisa membuat permintaan terhadap aset berisiko kembali naik.
Dari sisi lain, harga komoditas pada kontrak berjangka bijih besi mengalami kenaikan yang sangat baik ke puncak tertinggi baru. Sementara itu harga tembaga juga mengalami kenaikan yang sangat baik dan berpeluang membawa AUDUSD hari ini memperpanjang bullishnya. Beban yang harus ditanggung oleh Dolar Australia mungkin adalah masalah Brexit yang kembali memanas.
Untuk pergerakan selanjutnya, para pelaku pasar dan investor mungkin akan mencari petunjuk dari pembaruan arah sentimen risiko global. Berita terbaru mengenai Brexit dan juga dana stimulus akan ditunggu sebagai katalis utama.