Di sesi Asia hari Senin (11/1), pasangan AUDUSD hari ini justru mencatatkan penurunan cukup signifikan. Mata uang Dolar Australia sepertinya mengabaikan secara total rilis data ekonomi China yang mengesankan. Saat ini pasangan bergerak turun mencapai 0,62% menuju ke sekitar nilai tukar 0,7710. Kemungkinan penyebab utama penurunan AUDUSD diakibatkan oleh nada risiko yang tidak begitu mendukung data positif.
Mengabaikan Data Mengesankan
Beberapa saat sebelumnya, China merilis data mengenai indeks harga konsumen dan juga indeks harga produsen untuk bulan Desember dalam tahun ke tahun. Pertama data inflasi konsumen dilaporkan dengan hasil kenaikan berada di 0,2%. Kemudian data inflasi pabrik berada di -0,6%. Sementara itu dalam hitungan bulan ke bulan data IHK berada di 0,7% dari harapan awal di -0,6% dan bulan sebelumnya di -0,4%.
Kenaikan inflasi harga di kalangan konsumen itu dijadikan indikator seberapa kuat daya beli warga China. Data yang naik menjadi indikasi bahwa permintaan produk mulai meningkat dan menjadi sinyal yang baik bagi perekonomian China.
Pasangan mata uang AUDUSD hari ini juga mengabaikan data dalam negeri yang mengesankan. Data mengenai penjualan eceran Aussie dilaporkan ke 7,1% dari prediksi awal di -7,1%. Lalu inflasi dari Melbourne Institute juga membaik menuju ke 1,5% dari prediksi awal di 1,3%.
Salah satu beban yang harus ditanggung oleh Dolar Australia adalah arah sentimen risiko yang cenderung negatif. Pasalnya kondisi virus Corona global dilaporkan terus memburuk di beberapa negara. Selain itu hubungan antara AS dan China juga dikhawatirkan akan semakin memburuk lagi.
AS kemungkinan akan memberlakukan sanksi lebih banyak bagi China dan bisa menyeret AUDUSD hari ini terjun lebih dalam lagi. Katalis selanjutnya datang dari dinamika politik AS dimana akan ada dakwaan yang menyasar Trump.