Pasangan mata uang AUDUSD hari ini mencatatkan penurunan ringan di sesi Asia Selasa (22/12). Salah satu katalis penyebab Dolar Australia turun adalah arah sentimen risiko yang kurang optimis. Padahal beberapa saat sebelumnya, Australia merilis data penjualan eceran dengan hasil sangat memuaskan. Sayangnya AUDUSD tidak merespon dan justru turun 0,14% menuju ke nilai tukar 0,7571.
Australia merilis data penjualan eceran dengan hasil melompat sampai 7,0% dalam basis bulanan. Hasil itu secara otomatis jauh lebih baik dari laporan bulan sebelumnya yang hanya berada di 1,4%. Kemudian laporan bulan Desember itu juga menandai kenaikan penjualan eceran selama tiga bulan tanpa jeda. Meningkatkan harapan pemulihan ekonomi negara tersebut.
Masalah Membebani Sentimen Pasar
Tapi AUDUSD hari ini bergerak dengan mengecewakan dalam bias bearish yang bertahan cukup lama. Memang ada beberapa masalah yang menghambat sentimen perdagangan positif. Masalah itu seperti Brexit yang semakin dekat dengan tanpa kesepakatan. Kemudian konflik antara AS-China yang kembali memanas. Penutupan aktivitas di Inggris akibat mutasi virus Corona juga memicu aksi risk off di hari Selasa ini.
Bersama dengan pelemahan Dolar Australia, beberapa aset berisiko turut kehilangan kenaikan. Kontrak berjangka S&P 500 memerah 0,10% disusul Nikkei 225 yang turun lebih besar sampai 0,75%. Jika kondisi terus berlanjut maka bisa membawa AUDUSD turun lebih dalam lagi.
Untungnya masih ada optimisme yang datang dari dana stimulus virus Corona dari pemerintah AS. Kemudian para perusahaan yang mengembangkan vaksin juga terus bergerak untuk bisa mengatasi virus Corona termasuk varian baru Covid-20. Sehingga untuk arah pergerakan AUDUSD hari ini akan menunggu berita mengenai vaksin virus Corona, dana stimulus ekonomi AS dan juga pembicaraan terbaru mengenai Brexit yang masih menimbulkan ketidakpastian tinggi.