Babak baru dedolarisasi, Rusia dan Iran lakukan langkah konkret dengan mulai menghapus penggunaan Dolar AS (USD) dalam setiap sesi perdagangan bilateral.
Keputusan untuk dedolarisasi yang dilakukan oleh Rusia dan Iran ini sendiri disampaikan oleh wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak.
Langkah ini bisa dikatakan menjadi sebuah awal dari mulai tergerusnya kedigdayaan USD yang selama ini memonopoli transaksi yang terjadi di seluruh dunia.
Dengan langkah tegas yang diambil oleh Rusia dan Iran tersebut, negara yang tergabung dalam aliansi BRICS mulai menunjukkan taringnya.
Dolar AS Mulai Tergerus
Nampaknya aksi dedolarisasi ini mulai menunjukkan hasil yang nyata. Setidaknya hal ini bisa dilihat dalam laporan perdagangan yang baru saja dirilis.
Dalam laporan tersebut, posisi Dolar AS sukses dilengserkan oleh Yuan Cina. Meskipun hal ini masih belum bisa menggoyahkan USD.
Jika aksi dedolarisasi yang dilakukan oleh Rusia dan Iran ini sukses, maka tak menutup kemungkinan jika anggota BRICS yang lainnya juga akan melakukan langkah serupa.
Tak ingin tinggal diam, negara yang tergabung dalam aliansi BRICS ini juga sudah memiliki rencana untuk membuat mata uang untuk BRICS.
Naminatnya, mata uang baru ini bisa digunakan bersama oleh para anggota BRICS untuk bisa menggantikan USD.
Kondisi perekonomian AS kini memang masih terpantau fluktuatif. Menguatnya Yuan Cina dan mata uang kripto diperkirakan membuat Dolar AS terpuruk.***