Saat sesi Asia berlangsung di hari Rabu ini (2/6), pasangan USDJPY hari ini tampak mampu menghentikan momentum penurunan sebelumnya. Dominasi yang dibangun Dolar AS telah membantu pasangan naik sampai 0,06% menuju ke nilai tukar 109,54. Salah satu katalis yang membantu Dolar AS adalah harapan adanya dana stimulus tambahan dari pemerintah AS. Nada kenaikan yield Treasury AS juga terus membantu indeks DXY.
Sentimen risiko sepertinya memberikan kerugian yang besar bagi aset safe haven Dolar AS. Hal yang sama tampak ketika indeks S&P 500 mampu mencatatkan kenaikan menghapus penurunan awal sesi tadi. Sementara itu imbal hasil obligasi Treasury As dalam 10 tahun juga bergerak naik sampai ke 1,618%.
Berita Positif Membantu Bullish
Beberapa berita positif sepertinya telah menghidupkan risk on dan membantu USDJPY hari ini. Salah satunya adalah penurunan kasus virus Corona yang terjadi di Jepang beberapa waktu terakhir. Selain itu data IMP sektor manufaktur ISM juga terus membantu aset berisiko dalam kenaikan yang baik.
Berita yang lain hadir ketika Kyodo New mengatakan, IMF, WHO bersama lembaga lain menyerukan dana investasi bagi negara berkembang. Sehingga bisa membantu mereka untuk memulihkan kondisi ekonomi yang hancur pasca pandemi.
Pendukung USDJPY hari ini naik juga hadir dari AS ketiak Presiden Biden terus menekankan dana anggaran pemerintah $6T. Selain itu rencana di sektor infrastruktur juga terus membantu Dolar AS dalam nada pembelian yang lebih tinggi.
Tapi kenaikan yang terjadi ini masih akan dibatasi oleh ekspektasi inflasi AS yang terus turun. Karena data IMP sektor manufaktur ISM AS kemarin masih dinilai gagal mendorong komponen tingkat inflasi dan juga ketenagakerjaan. Berikutnya pasar akan memperhatikan bagaimana pembaruan berita virus Corona dan arah risiko global.