BRICS luncurkan mata uang, nasib Dolar AS diujung tanduk. Pasalnya, mata uang ini nantinya akan digunakan bersama untuk transaksi perdagangan.
Meski kini masih terbatas, namun anggota aliansi BRICS kini semakin bertambah. Jika mata uang BRICS jadi diluncurkan, maka secara otomatis mengurangi transaksi menggunakan Dolar AS.
Banyak yang meyakini jika peluncuran mata uang bersama para anggota aliansi BRICS ini sebagai salah satu langkah nyata dedolarisasi.
Masa Depan Dolar AS Suram
Kabarnya, pada KTT BRICS berikutnya yang diadakan di Afrika Selatan akan melakukan pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai mata uang BRICS ini.
Selain itu, peluncuran mata uang BRICS ini juga menjadi sebuah langkah awal menciptakan mata uang cadangan alternatif dari dolar AS.
Jika mata uang BRICS ini berhasil diwujudkan dan bisa diterima secara luas, maka hanya tinggal menunggu waktu saja kejayaan dolar AS akan runtuh.
Dolar AS perlahan akan mulai ditinggalkan secara masif oleh banyak negara. Dampaknya akan mengakibatkan depresiasi mata dolar AS.
Posisi dolar AS saat ini memang masih kuat sebagai mata uang cadangan dunia, namun posisinya mulai terancam oleh mata uang lainnya, salah satunya Yuan Cina.
Hal ini tak lepas dari keputusan Rusia untuk lebih memilih Yuan dan Rubel untuk penyelesaian transaksi perdagangan mereka.
Seperti yang diketahui bersama BRICS sendiri merupakan sebuah aliansi yang terbentuk dari negara Rusia, Tiongkok, Brasil, India, dan juga Afrika Selatan.
Ditengah sentimen yang makin menguat pada AS, maka bukan tidak mungkin jika anggota aliansi BRICS akan semakin bertambah.***