Kabar mengejutkan datang dari beberapa saham Asia yang pada hari Kamis, 16 November 2023, mengalami penurunan. Dampak utama terjadinya penurunan saham tersebut ialah sedikit adanya penguatan baru-baru ini pasca data retail sales AS yang kuat dalam mendorong Treasury yields. Sedangkan saham-saham Tiongkok mengalami penurunan drastis di tengah tanda-tanda berlanjutnya hambatan untuk pasar properti.
Bursa Saham Asia Mengalami Penurunan
Untuk pasar regional juga mengalami aksi profit taking setelah menguatnya di awal pekan ini ketika pasar memprediksi adanya potensi yang lebih besar bahwa The Fed sudah tuntas dalam menaikkan suku bunga. Akan tetapi, ekspektasi ini sedikit diimbangi oleh data retail sales AS yang lebih kuat dari prediksi yang muncul pada hari Rabu. Tentu saja ini memberikan dampak terjadinya rebound di Treasury yields dan dolar.
Kuatnya angka belanja ritel ini tentu masih memberikan peluang untuk meningkatkan terjadinya inflasi dan menarik respons hawkish dari The Fed. Hal ini tentu saja akan secara langsung memunculkan sentimen yang lemah untuk pasar regional. Dimana untuk saat ini Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan 0,8 persen karena data memberikan gambaran adanya sedikit perbaikan ekspor.
Indeks KOSPI Korea Selatan mengalami penurunan tipis sebesar 0,2 persen. Sementara itu, IHSG untuk saat ini sedang memimpin kerugian di Asia Tenggara dengan mengalami penurunan sebesar 0,4 persen. ASX 200 Australia menurun sebesar 0,5 persen setelah data memberikan gambaran adanya peningkatan pekerjaan yang lebih besar sampai bulan Oktober.
Akan tetapi, tingkat pengangguran yang lebih tinggi dan melemahnya pertumbuhan jam kerja isyarat bahwa pasar tenaga kerja mungkin mendingin setelah mengalami peningkatan yang signifikan selama setahun terakhir. Dengan pasar tenaga kerja yang lebih lunak selalu memberikan Reserve Bank of Australia lebih sedikit dukungan untuk terus menaikkan suku bunga.