Mau Untung? Kenali Cara Kerja Investasi Saham

Keuntungan menjadi tujuan utama para investor memilih berinvestasi saham. Namun, untuk mendapatkan keuntungan tersebut, kamu perlu paham cara kerja investasi saham.

Sebab,  Investasi saham ini bukanlah investasi yang return atau imbal hasilnya bisa didapat dengan cepat.

Ada banyak risiko yang akan kamu temukan. Jika tidak memahami cara kerjanya, bukannya keuntungan yang kamu dapatkan melainkan kerugian terus menerus.

Untuk lebih jelasnya, mari simak cara kerja investasi saham agar tidak mengalami kerugian.

Cara Kerja Investasi Saham

Sebelum mengetahui cara kerja investasi saham, kamu tentu harus  mengetahui lebih dahulu apa itu saham dan juga investasi saham. 

Jika saham adalah surat berharga yang menandakan bukti kepemilikan suatu perusahaan, maka investasi saham adalah menempatkan sejumlah dana dalam bentuk penyertaan modal terhadap saham suatu perusahaan.

Cara kerja investasi saham dimulai saat seorang investor membeli saham atau menanamkan modal di suatu perusahaan. 

Pembelian saham menandakan investor mempunyai kepemilikan terhadap perusahaan tersebut. Persentase kepemilikan ini disesuaikan dengan jumlah saham yang dibeli atau dipunyai seorang investor.

Misalnya, seorang investor membeli dua persen total saham yang diperdagangkan, itu berarti investor tersebut memiliki dua persen atas kepemilikan perusahaan tersebut.

Umumnya, seorang investor memilih saham perusahaan yang menawarkan keuntungan yang tinggi. Namun, biasanya berasal dari perusahaan yang memiliki riwayat pengelolaan keuangan yang baik dan stabil. 

Karena itu, penting bagi investor selektif memilih perusahaan saham yang kinerjanya bagus dan menjanjikan return di masa depan. 

Biasanya saham perusahaan seperti ini, banyak diincar oleh calon investor. Semakin banyak orang membeli saham tersebut, maka harganya pun semakin tinggi. Sebaliknya, jika makin banyak yang menjual, harganya semakin turun.

Keuntungan Investasi Saham 

Alasan sebagian orang memilih investasi saham adalah mengharapkan keuntungan yang tinggi. 

Nah, agar mendapatkan keuntungan yang diharapkan, investor juga perlu mengetahui cara kerja investasi saham yang dapat memberi keuntungan.

Investasi saham memang menawarkan dua jenis keuntungan yang biasa disebut dividen dan capital gain.

Pertama, dividen yakni pembagian keuntungan atau laba perusahaan kepada pemegang saham. Pembagian laba perusahaan ini disesuaikan dengan jumlah kepemilikan saham. 

Biasanya perusahaan membagikan laba setelah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan dilakukan setahun sekali. Namun demikian, ada juga perusahaan yang membagikan dividennya tidak setiap tahun tetapi periode tertentu.

Karena itu, sebelum memilih saham perusahaan, investor sebaiknya menganalisa pembagian keuntungan dividen di perusahaan tersebut.

Selain itu, perlu diketahui, pembagian dividen ini hanya bisa didapat pemegang saham jika ia menyimpan saham hingga waktu ditentukan jatuh pembagian dividen atau cumulative dividen

Jika investor menjual saham sebelum waktu penentuan, maka ia tidak akan memperoleh pembagian dividen.

Kedua, jenis keuntungan investasi saham diperoleh melalui capital gain yakni selisih antara harga saham saat pembelian dan saat penjualan. 

Investor bisa mendapatkan keuntungan jika menjual saham saat nilai saham sedang tinggi atau naik dari saat pembelian.

Misalnya, investor membeli saham B dengan seharga Rp4.500 per saham kemudian menjualnya dengan harga Rp5.000 per saham. Ini berarti investor tersebut mendapatkan keuntungan capital gain sebesar Rp500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Risiko Investasi Saham

Seperti yang dijelaskan di atas, keuntungan tinggi yang ditawarkan investasi saham juga sebanding dengan risiko kerugiannya. Nah, penting mengetahui cara kerja investasi saham khususnya risikonya demi mengantisipasi kerugian.

Ada beberapa risiko dalam investasi saham. Pertama adalah capital loss. Jika di keuntungan ada namanya capital gain, maka di risiko ada namanya capital loss.

Capital loss ini adalah selisih kerugian saat pembelian dan saat penjualan. Selisih capital loss ini terjadi saat investor menjual saham saat harga saat sedang turun atau lebih rendah dibandingkan harga saat pembelian.

Misalnya, saat investor membeli saham B Rp4.000 per saham lalu saat dijual harga saham mengalami penurunan di bawah harga beli Rp3.500. Karena itu, disarankan investor tidak menjual saham saat sedang mengalami penurunan untuk menghindari kerugian.

Tetapi ada beberapa kasus saat saham terus mengalami penurunan, sehingga investor mau tidak mau harus menjual demi mencegah kerugian lebih parah.

Sedangkan, risiko yang kedua adalah risiko likuidasi. Risiko likuidasi ini risiko kerugian yang terjadi jika perusahaan saham tempat menanamkan modal dinyatakan pailit atau bangkrut oleh pengadilan maupun dibubarkan. 

Perusahaan tersebut mau tidak mau wajib membayar kewajiban dengan menjual aset perusahaan.

Dalam hal ini, investor yang memiliki saham di perusahaan tersebut sebagai prioritas terakhir mendapatkan haknya, sebelum perusahaan melunasi kewajiban. 

Jika ada sisa pun, hasil penjualan akan dibagi rata dengan pemegang saham lainnya sesuai dengan persentase kepemilikan saham.

Risiko kerugian ketiga, adalah delisting saham yakni penghapusan saham emiten atau perusahaan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Penghapusan ini bisa terjadi karena sukarela  yakni emiten yang mengajukan penghapusan atau paksaan karena emiten berhenti beroperasi, bangkrut maupun merger. Jika kondisi ini terjadi, mau tidak mau investor harus menjual sahamnya meskipun nilainya sedang menurun.

Karena itu, untuk menghindari berbagai risiko di atas, investor harus memilih saham perusahaan yang memiliki kinerja dan reputasi yang bagus.

Hal yang Diperhatikan Cara Kerja Investasi Saham

  1. Jumlah kepemilikan saham memungkinkan investor memperoleh lebih banyak keuntungan jika kinerja saham perusahaan berjalan dengan baik. Selain itu, persentase juga memberi investor hak suara pemegang saham
  2. Indeks Harga Saham merupakan indikator pergerakan harga saham. Jika indeks harga ini naik maka umumnya saham di bursa juga mengalami peningkatan begitu pun sebaliknya.
  3. Perubahan indeks harga bisa terjadi karena semakin banyak orang menjual saham, maka semakin turun harga saham. Begitu juga, jika semakin banyak yang membeli akan semakin tinggi harga sahamnya.

Demikian, ulasan mengenai cara kerja investasi saham yang perlu investor ketahui sebelum memulai investasi saham.F

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.