Pasangan mata uang AUDUSD hari ini secara luas masih dikuasai oleh bias bearish yang cukup dalam. Walaupun beberapa jam terakhir saat sesi Asia masih berlangsung hari Jumat (26/2), pasangan terpantau mengalami pemantulan dari 0,7800 menuju ke 0,7857. Dengan upaya itu juga pasangan berusaha bangkit dari titik yang paling rendah dalam mingguan. Pelemahan juga berusaha terus dihentikan setelah pergerakan liar imbal hasil obligasi Treasury.
Meskipun berusaha bangkit dari penurunan, AUDUSD hari ini masih berpeluang mengalami penurunan yang lebih dalam. Karena beberapa jam sebelumnya RBA memberikan langkah terbaru bersama data Australia yang mengecewakan.
RBA Membeli Obligasi
Australia merilis data mengenai kredit sektor swasta pada Januari dengan hasil penurunan ke 0,2% dari sebelumnya di 0,3% dalam bulan ke bulan. Sementara itu data dalam basis pembacaan tahunan juga mengalami penurunan menuju 1,7% dari sebelumnya pada 1,8%.
Kemudian pelemahan Dolar Australia juga disebabkan oleh langkah terbaru dari RBA hari ini. RBA memutuskan membeli obligasi pemerintah yang bertenor 3 tahun dengan nilai mencapai 3 miliar AUD. Langkah itu dilakukan agar bisa menekan kenaikan imbal hasil Treasury yang sedang mendaki menuju ke puncak paling tinggi 22 bulan terakhir.
Tapi perlu diperhatikan bahwa tidak hanya obligasi Australia saja yang harus segera diatasi. Beberapa obligasi lain seperti Jepang, New Zealand dan AS juga akan segera diambil tindakan karena berada di puncak tertingginya. Walaupun pada imbal hasil Treasury AS dalam 19 tahun sedang turun dari puncak 12 bulan.
Pergerakan AUDUSD hari ini juga tampak tidak memperhatikan pembaruan berita mengenai dana stimulus ekonomi AS. Namun konflik AS-Iran telah memicu tambahan penurunan bagi Dolar Australia. Berikutnya pasar akan memantau arah obligasi bersama beberapa data ekonomi AS nanti malam dan voting stimulus AS.