Indeks Dolar AS yang digunakan untuk mengukur kekuatan greenback terhadap beberapa mata uang utama global tampak stabil tidak bergerak. Indeks tampak sangat kesulitan sekali untuk meneruskan momentum kenaikan yang dibangun pada hari Rabu kemarin. Padahal hari ini juga terlihat ada nada penghindaran risiko yang bisa membantu Dolar AS hari ini menguat.
Indeks DXY secara luas tidak mengalami perubahan yang signifikan, bertahan di sekitar level 90,65 di sesi Asia hari Kamis (28/1). Padahal pada hari Rabu kemarin, indeks DXY mampu bergerak dengan sangat baik mencatatkan bullish 0,53%. Berkat aksi kenaikan itu, indeks DXY mendekat sampai menuju ke resistance yang ada di neckline head and shoulder bullish.
Wall Street Memerah
Salah satu hal yang berpeluang membantu Dolar AS hari ini naik adalah pergerakan terbaru dari pasar saham. Sejak penutupan hari Rabu, pasar saham AS Wall Street mengalami pelemahan besar pada saham-saham teratasnya. Ini bisa memancing nada pembelian pada aset safe haven termasuk Dolar AS. Namun sepertinya respon yang sepi pada Dolar AS disebabkan oleh penjualan saham yang merupakan aksi penutupan kerugian pada saham lain.
Sehingga tidak bisa diartikan penurunan saham utama disebabkan oleh penghindaran risiko pasar. Sementara itu tadi malam The Fed juga telah selesai melangsungkan pertemuan kebijakan moneter terbarunya. dalam pertemuan itu The Fed memutuskan untuk tidak melakukan perubahan kebijakan dan tetap ke arah longgar. Ini juga mengurangi tekanan pasar pada ekspektasi pemangkasan stimulus.
Beberapa saham Asia juga berpeluang membawa Dolar AS hari ini naik. Nikkei 225, Hang Seng dan ASX 200 ikut memerah karena Wall Street. Sementara itu arah berikutnya pasar akan memperhatikan apakah indeks Dolar AS mampu melewati neckline H&S pada 90,92 atau tidak.