Index dolar AS kuat terbatas ke range 91.30-an dalam perdagangan hari Selasa ini 4/5/2021.
Launching data manufacturing Amerika Serikat yang menyebalkan pada sesion New York kemarin hari tidak menurunkan kepercayaan diri pasar pada launching data ketenagakerjaan diakhir minggu, hingga memberikan dukungan koalisi greenback untuk beberapa waktu.
Dolar AS Konstan
Institute for Suplai Manajemen ISM kemarin hari umumkan jika score Purchasing Managers’ Indeks PMI untuk bidang manufacturing AS terevisi dari 64.7 jadi 60.7 dalam bulan April 2021.
Walau sebenarnya, kesepakatan awalnya menginginkan angka PMI bertambah ke 65.0. Score PMI pada umumnya masih ada di atas tingkat 50.0, hingga mengisyaratkan jika usaha manufacturing AS masih melakukan ekspansi.
Walau begitu, sub-indeks berkaitan pesanan baru alami pengurangan. Sub-indeks ketenagakerjaan -yang terhitung salah satunya tanda untuk data payroll- turun dari 59.6 jadi 55.1. Cuman sub-indeks harga yang terdaftar alami peningkatan berarti.
Ahli taktik dari Commerzbank menjelaskan ke Reuters jika beberapa data Amerika Serikat mengenai pesanan barang bertahan lama Durable Goods Orders dan payroll non-pertanian akan sediakan bukti selanjutnya mengenai perbaikan perekonomian. Ke-2 data sama akan di-launching dalam sekian hari di depan.
Tetapi, karena harapan pasar sedikit terlampau optimis turun beberapa ahli kami, ini dapat tempatkan penekanan pada dolar walau hasilnya pada intinya positif, kata Commerzbank.
Saat itu, Federasi Reserve tegar menjaga sikap dovish malas meningkatkan suku bunga yang mempunyai potensi batasi gerakan nilai tukar USD.
Presiden The Fed teritori New York, John Williams, kemarin hari mengatakan jika keadaan ekonomi tidak ada di tingkat di mana The Fed akan menimbang untuk menarik stimulan moneternya.
Meskipun dia mengaku jika ekonomi AS tahun ini peluang akan tumbuh dengan pergerakan paling cepat pada sebuah dasawarsa bersamaan bersambungnya rekondisi dari kritis karena wabah COVID-19.
Penglihatan John Williams seirama dengan partnernya, Ketua The Fed Jerome Powell.
Powell sudah berkali-kali memperjelas tidak meningkatkan suku bunga saat sebelum tingkat inflasi melewati sasaran yang ditetapkan bank sentra sepanjang beberapa saat, yang mana hal tersebut peluang akan diwujudkan di tahun 2023.