Pergerakan indeks Dolar AS hari ini tampak tertarik oleh gaya gravitasi sehingga membuatnya menjadi lebih rendah saat sesi Asia hari Senin (5/9). Dolar AS melemah bersamaan dengan adanya momentum keunikan yang terlihat pada saham berjangka AS beberapa waktu terakhir. Salah satu faktor pembantu saham berjangka adalah adanya berita mengenai kondisi terbaru Presiden Trump yang sedang dalam proses pemulihan.
Saat sesi Asia, Dolar AS melemah dan membawa indeks pengukur kekuatan greenback terhadap beberapa mata uang utama terjun ke 93,72 atau turun 0,10%. Sementara itu pada hari Jumat pekan lalu indeks juga mencatatkan penurunan tertolak dari tertinggi pada 94,03.
Berita Kesehatan Trump
Beberapa saham berjangka AS seperti pada S&P 500 mengalami kenaikan sampai 0,65%. Katalis positif meluas di pasar global ketika Trump dilaporkan sudah bisa keluar dari rumah sakit setelah dinyatakan positif virus Corona. Ini bisa menyebabkan tensi ketegangan politik yang terjadi mulai turun dan membawa minat aset berisiko mulai naik lagi.
Semetara itu pada pekan lu saham berjangka mengalami kerugian besar ketika Trump dan istrinya dinyatakan positif virus Corona. Pada saat itu juga Dolar AS melesat karena sifatnya sebagai safe haven penghindaran risiko. Bahkan dengan berita negatif itu, indeks Dolar AS bisa mengakhiri penurunan yang tercatatkan empat hari tanpa jeda pada pekan lalu.
Dilansir dari New York Times dikatakan bawa kadar oksigennya berfluktuasi dan mulai akan menjalani pengobatan dengan steroid. Sehingga dari laporan ini menampilkan bahwa sebenarnya apa yang terjadi pada Trump lebih buruk dari yang diungkapkan dokter sebelumnya. Berita ini bisa mengancam kenaikan saham berjangka hari ini. Momentum Dolar AS melemah juga bisa terhenti jika pasar fokus pada keadaan sebenarnya yang dialami oleh Trump.