Pelemahan Dolar AS yang terjadi hari Selasa ini (9/2) tampaknya berlaku sangat luas sekali. Dolar AS juga terpantau mengalami pelemahan yang signifikan ketika berhadapan melawan mata uang Euro di sesi Asia. Pelemahan itu mengirimkan pasangan EURUSD hari ini untuk melewati batas atas teknis berupa Simple Moving Average level 200 dalam skala jam di sekitar 1,2056. Kenaikan itu mewakili sebesar 0,30% dan berpeluang bullish lebih tinggi lagi.
Sejak penutupan pekan lalu pada hari Jumat, memang indeks Dolar AS sudah menampilkan beberapa tanda pelemahan yang signifikan. Pada pekan lalu, beban utama yang ditanggung oleh Dolar AS adalah data penambahan pekerjaan atau NFP turun sangat jatuh dari harapan.
Stimulus AS Semakin Dekat
Data ekonomi AS yang mengecewakan itu memunculkan penilaian bahwa pertumbuhan ekonomi AS tidak kuat dan kembali melemah. Dari analisa itu juga, para pelaku pasar dan investor semakin yakin bahwa pemerintah AS bisa segera meluncurkan dana stimulus 1,9 Triliun.
Sementara itu salah satu ahli analisa dari BK Assets Management yaitu Kathy Lien mengatakan bahwa DPR diprediksi akan meloloskan proposal dana itu pada dua pekan ke depan. Presiden Biden sendiri menginginkan Senat AS memberikan tandatangan persetujuan pada pertengahan Maret mendatang. Lien mengatakan untuk bantuan cek 1.400 per orang untuk penghasilan tertentu sudah bisa dipastikan.
Dari sisi lain, pergerakan EURUSD hari ini juga akan memperhatikan perkembangan terbaru dari ekonomi kawasan Eropa. Beberapa jam mendatang, Jerman akan merilis data mengenai Neraca Perdagangannya. Dari tempat lain, AS juga akan merilis data mengenai lowongan kerja JOLTS nanti malam. ECB Lagarde akan memberikan pidatonya dan mungkin juga bisa menjadi katalis penggerak bagi Euro selanjutnya. Berita terbaru dana stimulus AS akan tetap diperhatikan pasar.