Dolar AS Mengalami Penurunan Tipis Bersamaan Bertambahnya Kecemasan Inflasi

Dolar Amerika Serikat mengalami penurunan tipis pada Selasa 30/03 pagi tapi capai posisi paling tinggi setahun pada yen di hari Selasa walau imbal hasil obligasi AS bergerak kuat.

Vaksinasi COVID-19 di AS yang makin cepat dan beberapa langkah stimulan AS yang besar semua menggerakkan munculnya kecemasan inflasi.

Index dolar AS mengalami penurunan tipis 0,04% ke 92,915 jam 10.23 WIB berdasar data Investing.com. Pasangan USD/JPY kuat 0,18% ke 109,98, AUD/USD naik 0,37% di 0,7658 dan NZD/USD naik 0,48% di 0,7031.

Sampai jam 10.15 WIB, rupiah bergerak menurun 0,21% ke 14.470,0 per dolar AS. Pasangan USD/CNY meningkat tipis 0,04% di 6,5704 jam 10.27 WIB mendekati launching data China untuk Indeks Manajer Pembelian PMI manufacturing dan non manufacturing di hari Rabu.

Pasangan GBP/USD naik 0,13% di 1,3777.

Kecemasan investor mengenai imbas pasar dari rugi Achegos Capital memberi dorongan untuk mata uang safe haven AS, walau kegundahan ini nampaknya sudah berkurang di saat perdagangan Asia diawali di hari Selasa.

Dolar diperjualbelikan setinggi 109,89 pada yen di hari Selasa, posisi paling tinggi semenjak Maret 2020.

Menolong greenback di lajur ke arah bulan terbaik semenjak 2016 ialah keinginan dolar dari Jepang, karena perusahaan mulai menuntaskan pembukuan mereka pada tahun akhir pajak Jepang minggu ini.

Di Eropa, prospect ekonomi periode pendek jadi lebih murah karena Prancis dan Jerman meneruskan beberapa langkah limitasi yang lebih ketat untuk mengungkung gelombang ke-3 kasus COVID-19 di benua itu. Yang memberi penekanan pada euro ialah melebarnya beda di antara imbal hasil obligasi AS dan Jerman.

Euro masih dekati posisi paling rendah empat 1/2 bulan yang diraih di hari Senin dan pengurangan Maret 2021 akan ke arah posisi paling tinggi semenjak tengah 2019.

Disamping data, laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan Maret, terhitung upah karyawan bidang non pertanian, akan di-launching di hari Jumat dan pasar akan memantau dengan jeli untuk cari pertanda perbaikan perekonomian.

Federasi Reserve mencuplik rekondisi pasar tenaga kerja yang lamban dari COVID-19 sebagai argumen sikap dovishnya pada suku bunga.

Dalam satu minggu saat pasar berasa demikian percaya diri pada launching upah mendatang, nampaknya memungkinkan jika greenback akan mendapati support yang kuat, bersamaan gerakan index dolar akan menguji 93, pakar taktik mata uang Rabobank Jane Foley menjelaskan dalam catatan.

Tetapi, pasar dalam bahaya karena memandang kebanyakan resiko inflasi, yang bermakna kami menyaksikan ruangan cakupan untuk dolar menurun di bulan-bulan kedepan, lebih catatan itu.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.