Pasangan mata uang AUDJPY saat sesi Asia berlangsung hari Kamis ini (18/2) terpantau turun menjauh dari puncak. Dolar Australia hari ini melemah dari nilai tukar 82,19 menuju ke sekitar 82,00. Salah satu katalis yang menyeret Dolar Australia menjadi lebih rendah melawan Yen Jepang adalah data dalam negeri Aussie yang mengecewakan.
Ketenagakerjaan Aussie Mengecewakan
Beberapa jam sebelumnya, Australia merilis data mengenai ketenagakerjaan untuk bulan Januari 2021. Memang pada laporan itu data mengenai pengangguran tampak rendah dan mengindikasikan ekonomi mulai kembali aktif. Sayangnya Dolar Australia hari ini tertekan ketika perubahan pekerjaan menjadi jauh lebih rendah ke 29,1K dibandingkan prediksi awal di 40K. Lalu tingkat partisipasi juga anjlok jauh dari prediksi.
Dengan data mengenai ketenagakerjaan yang mengecewakan ini tampaknya telah mengkonfirmasi apa yang dikhawatirkan bank sentral sebelumnya. Kekhawatiran itu juga yang membuat RBA berpendapat suku bunga akan tetap rendah sampai ada pemulihan sektor pekerjaan yang signifikan.
Katalis lain yang memaksa Dolar Australia hari ini pada posisi yang lebih rendah adalah arah risiko global. Yen Jepang sebagai aset safe haven menjadi incaran utama pasar ketika ada penurunan pada imbal hasil obligasi Treasury AS dalam 10 tahun. Walaupun pada beberapa saham Asia dan kenaikan bersama kontrak berjangka S&P 500 beberapa jam terakhir.
Para pelaku pasar dan investor mungkin juga sedang sangat berhati-hati karena pedagang China akan kembali pasca libur Imlek. Pendukung Dolar Australia untuk kembali mendominasi pasar adalah optimisme terkait vaksin virus Corona.
Selain itu dana stimulus AS juga masih menjadi katalis penggerak risk on hari ini. Berikutnya pasar akan memperhatikan dinamika arah sentimen risiko global. Beberapa berita virus Corona dan dana stimulus akan diperhatikan untuk ke depannya.