Baru-baru ini muncul kabar ada penurunan pada dolar AS hari Kamis, 16 November 2023 setelah adanya klaim pengangguran AS yang naik lebih dari yang diharapkan pekan lalu. Ini menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja yang bisa mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga khususnya pada awal tahun 2024 ketika mencoba merekayasa soft landing.
Pergerakan Dolar yang Stabil
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya mengalami kenaikan tipis sebesar 0,08 persen. Ini disebabkan karena perlambatan pada ekonomi AS memberikan dampak kepada pasar dengan menganggap The Fed selesai dalam menaikkan suku bunga.
Sebaliknya, euro mengalami kenaikan tipis sebesar 0,02 persen dengan berada di posisi US$1,0848 setelah mengalami lonjakan sebesar 1,69 persen pada hari Selasa. Hal ini memberikan catatan presentase kenaikan satu hari terbesar sejak bulan November 2022.
Untuk klaim tunjangan pengangguran negara bagian naik 13.000 menjadi 231.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 11 November. Hal ini secara langsung disampaikan oleh Departemen Tenaga Kerja. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memprediksi 220.000 klaim pada pekan terakhir.
Dengan dolar AS mengalami penurunan kembali pada hari Kamis, karena pasar sedang berperang dengan ketidakpastian kapan The Fed akan menurunkan suku bunga pinjaman semalam sebesar 5,25 persen sampai 5,5 persen yang masih memberikan batasan pertumbuhan ekonomi.
Vassili Serbnakov selaku ahli strategi valuta asing pada UBS di New York, memberikan pernyataan khusus, “Kami sudah lama mengantisipasi pelonggaran kebijakan The Fed yang lebih cepat dibandingkan prediksi pasar. Dengan para ekonom UBS memprediksi adanya kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun ini, kuartal pertama pada tahun 2024.”