Dollar AS terbenam dan nampaknya siap untuk mencatat mingguan terjelek dalam satu bulan di hari Jumat.
Untuk sekarang ini cerita perkembangan global dan peluasan pemulihan memberikan dukungan mata uang yang peka pada resiko seperti Aussie dan kiwi kata Rodrigo Catril, pakar taktik mata uang senior National Australia Bank di Sydney .
Euro sudah naik nyaris 3% dalam tiga minggu dari sejak tembus resisten kuat di $ 1.2000, mempunyai potensi lanjut naik sampai $ 1.2300 an.
Dollar AS terbenam dan nampaknya siap untuk mencatat mingguan terjelek dalam satu bulan di hari Jumat.
Ini sudah mengalami penurunan ke posisi paling rendah sembilan bulan pada safe-haven yen, walau investor sudah menyantap asset beresiko sejauh minggu, dan jatuh ke status paling rendah multi-tahun pada euro, pound, Aussie, kiwi dan dollar Kanada.
Euro sudah naik nyaris 3% dalam tiga minggu dari sejak tembus resisten kuat di $ 1.2000. Pada $ 1,2254, sesudah keuntungan taking kecil di hari Jumat, ada kekuatan ke arah pucuk tahun 2018 di $ 1,2556.
Dollar Australia, yang alami tindakan mengambil untung kecil, diputuskan untuk peningkatan mingguan ke-7 beruntun, peningkatan berturut-turut yang sudah mengantarnya 9% semakin tinggi dari sejak sebelumnya November.
Ini gabungan prima yang mengepung dollar sekarang ini, kata Rodrigo Catril, pakar taktik mata uang senior National Australia Bank di Sydney, sebab suku bunga AS rendah dan pengembalian yang lebih bagus diinginkan dalam tempat lain.
Untuk sekarang ini, cerita perkembangan global, dan peluasan pemulihan, memberikan dukungan mata uang yang peka pada resiko seperti Aussie dan kiwi, serta lebih banyak hal sama diinginkan berlangsung di tahun 2021.
Dollar Selandia Baru, naik ke posisi paling tinggi dua 1/2 tahun di $ 0,7170 Kamis sesudah data perkembangan nasional yang lebih bagus dari prediksi, dan sudah naik sepanjang delapan minggu beruntun peningkatan mingguan paling panjang dalam 3 tahun.
Pada sekeranjang mata uang, Dollar ada di 89,862 di hari Jumat, pas di atas posisi paling rendah 2.5 dua tahun pada hari Kamis.
Index dollar mengalami penurunan 1,2% untuk seminggu selama ini dan sudah mengalami penurunan 12,7% dari pucuk 3 tahun pada bulan Maret.
Greenback paling akhir diperjualbelikan pada 103,28 yen sesudah jatuh sepanjang 102,88 yen tadi malam.
Informasi dalam beberapa hari akhir mengenai penyeluncuran vaksin, perkembangan dalam perbincangan perdagangan Brexit dan perundingan stimulus AS membuat dollar tenggelam.