Dollar AS Datar Powell Tegaskan Peraturan Akomodatif

Dollar AS mengalami penurunan pada Rabu dekati status paling rendah dua minggu karena keinginan untuk asset safe-haven menghilang.

Ketua Federasi Reserve Jerome Powell menjelaskan, sikap peraturan moneter yang akomodatif dengan sabar penting untuk posisikan pasar tenaga kerja dan ekonomi keseluruhannya

EURUSD naik 0,1% jadi 1,2129, mempunyai potensi lanjut naik sampai $ 1,21500an.

Dollar AS bergerak datar tetap sama pada perdagangan awal Eropa Kamis, terus diperjualbelikan di seputar status paling rendah dua minggu, sesudah kepala Fed Jerome Powell mengutamakan pentingnya jaga peraturan moneter akomodatif untuk beberapa saat.

Index Dollar, yang mencari greenback pada enam mata uang yang lain, naik kurang dari 0,1% pada 90,406, sebelumnya setelah jatuh ke posisi 90,249, posisi paling rendah dua minggu, pada hari Rabu.

USDJPY naik 0,1% pada 104,66, EURUSD naik 0,1% jadi 1,2129, sedang AUDUSD yang peka pada resiko naik 0,3% jadi 0,7741.

Ketua Federasi Reserve Jerome Powell menjelaskan Rabu, saat ia bicara di the Economic Klub of New York, sikap peraturan moneter yang akomodatif dengan sabar penting untuk posisikan pasar tenaga kerja dan ekonomi keseluruhannya sesudah kemacetan dalam beberapa bulan akhir.

Ada beberapa nama populer dalam beberapa hari akhir, terhitung Larry Summers dan Oliver Blanchard, yang sudah mulai mengingatkan resiko overheating ekonomi AS, sejumlah besar sebagai akibatnya karena gagasan stimulan sebesar $ 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden.

Tetapi, Powell memperjelas kembali jika pasar tenaga kerja yang kuat bukan hanya bisa menjadi penyebab untuk mempererat peraturan moneter.

Penglihatan sikap moneter kendur yang berkelanjutan didorong oleh launching data inflasi AS yang menyebalkan di hari Rabu, dengan CPI pokok datar di bulan Januari, tumbuh cuman 1,4% di tahun ini.

Launching ekonomi khusus AS pada Kamis yaitu data claim sebelumnya mingguan, dengan aktor pasar akan cari update seputar pasar tenaga kerja sesudah kemerosotan di bulan Desember karena gelombang ke-2 wabah mengakibatkan semakin banyak usaha tutup.

Pada tempat lain, GBPUSD naik 0,1% jadi 1,3831, naik ke posisi paling tinggi 3 tahun, didorong oleh menyusutnya harapan untuk suku bunga negatif di Inggris karena program vaksinasi negara itu terus berjalan relatif lancar.

Tetapi, kemungkinan ada permasalahan untuk sterling di depan karena kemelut di antara UE dan Inggris, mulai bertambah kembali karena sisi dari persetujuan Brexit yang meliputi Irlandia Utara.

Rabu malam, Uni Eropa menampik ajakan Inggris untuk mengendalikan ulangi jalinan kedua pihak, sesudah Inggris minta untuk tunda penerapan pengecekan tepian pada barang-barang yang masuk propinsi itu.

Ini susul konflik di akhir Januari saat komisi itu dengan singkat memberikan ancaman akan memacu klausul genting dalam persetujuan perpisahan Brexit untuk mengungkung export vaksin ke Irlandia Utara.

Di Hari Rabu, Gubernur Bank of England Andrew Bailey mendakwa UE dalam pidatonya mengenai standard ganda dalam meredam status ketentuan yang sama dengan untuk service keuangan Inggris.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.