Laju mata uang dollar AS ditengah pandemi COVID-19 tertahan, ditambah lagi belum rilisnya kebijkan The Fed sesudah perkembangan outlook kebijakan.
Pasar mengekspektasikan bila bank sentra AS itu akan memberi panduan tentang ketenagakerjaan di masa pandemi ini. Indeks Dollar AS melemah hingga 0.32% ke posisi 92.97.
Disamping itu, pasangan USD/JPY bergerak turun 0.45% ke posisi 105.667, posisi paling rendah dua dalam minggu.
Selain kebangkitan ketertarikan efek yang mendesak Dollar AS, penguatan Yen dibantu oleh berita kemenangan Yoshihide Suga pada saat voting calon Perdana Menteri Jepang yang akan gantikan Shinzo Abe.
Beberapa saham AS naik memberi respon signal perkembangan peningkatan vaksin virus Corona. Uji vaksin Corona yang dilakukan dari pabrik obat AstraZeneca akan dicoba di Inggris.
Vaksin itu diketahui merupakan tercepat perkeembangannya. Selain itu, keyakinan dari pasar didorong transaksi perdagangan yang mencapai miliaran dollar AS mengejar informasi kemenangan Oracle untuk bekerjasama bersama TikTok khusus untuk pasar AS.
Awalnya, Donald Trump larang aplikasi TikTok digunakan di AS. Kondisi perdagangan pasar ekuitas yang bertambah positif pada awal minggu, karena itu Dollar AS dalam perdagangan menurun kembali.
Pasar memperlihatkan peluang jika penguatan Dollar tidak akan bertahan lama, tegas Vassili Serebriakov, selaku analis dari UBS New York.
Beberapa aktor pasar memandang jika pasar sedang berjalan pada jalur yang sudah tepat dengan vaksin itu, hal ini yang membuat Dollar AS semakin melemah sesuai dengan siklusnya, tambah Serebriakov.
Menanti Hasil FOMC Rapat Federal Reserve
FOMC akan kembali diadakan minggu ini, sesudah perkembangan pendekatan kebijakan yang dipublikasikan oleh ketua The Fed pada pertemuan Jackson Hole akhir bulan kemarin.
Akan ada desakan untuk The Fed untuk memberikan dukungan arah kebijakan baru mereka dengan beberapa tindakan, tegas Lee Hardman dari MUFG.
Sesuai keterangan dari analis itu, inflasi AS akan di bawah sasaran meskipun The Fed sudah mengutarakan toleransi pada peningkatan inflasi melebihi sasaran.
Hardman mengekspektasikan jika bank central AS akan sampaikan penekanan mengenai berapa lama suku bunga rendah akan dipertahankan serta hal tersebut akan membuat Dollar AS bearish.