Euro Tergelincir, Rencana Pemulihan Ekonomi Terancam

Nilai tukar EUR/USD sukses meninggi dalam perdagangan minggu kemarin karena komunikasi peraturan bank sentra Eropa ECB yang bersuara sedikit lebih hawkish.

Namun, tempatnya melorot lebih dari 0.3 % ke range 1.2130-an di awal minggu ini. Revisi teknikal, terhambatnya program vaksinasi Uni Eropa, dan kekuatan perkembangan ekonomi ciut kembali lagi jadi factor yang memukul Single Currency.

Euro Kembali Tergelincir

Di hari Jumat, PM Inggris Boris Johnson memberikan laporan penemuan mengenai hasil perubahan strain virus COVID-19 baru yang diketemukan tahun akhir kemarin.

Tidak cuma lebih gampang menyebar, strain virus ituterkait dengan posisi kematian semakin tinggi di kelompok pasien COVID-19.

Terima berita itu, beberapa negara Uni Eropa langsung berencana lockdown yang lebih ketat. Walau sebenarnya, lockdown dari sejak awalnya bulan Januari ini saja diprediksi akan ciutkan perkembangan GDP semasing.

Tambah jelek kembali, Astrazeneca memeringatkan jika pengangkutan vaksin ke beberapa negara Eropa sepanjang beberapa waktu di depan akan semakin sedikit dari yang dijanjikan karena ada permasalahan pabrikasi. Awalnya, Pfizer kurangi supply vaksin ke beberapa negara Eropa.

Keadaan ini beresiko gagalkan tekad Uni Eropa untuk menjalankan vaksinasi pada 70 % orang dewasa per September kedepan.

Politico memberikan laporan jika Eropa peluang cuman sanggup memvaksin 15 % komunitas dewasanya saja per September, dan harus posisikan pergerakan vaksinasi sampai 5 kali lipat bila pengin capai sasaran.

Penangguhan pada program vaksinasi ini peluang menyebabkan lockdown semakin lama, sesaat tunjangan pemerintah untuk warga dan korporat peluang usai bisa lebih cepat.

Pembagian vaksin untuk komunitas sudah tertinggal jauh ada di belakang AS dan Inggris sebab argumen yang tidak dapat saya kenali.

Saat itu, kewenangan pajak Eropa anehnya berasa senang pada penataan peraturan mereka saat ini yang akan menyebabkan stimulan pajak dipotong di semua Eropa tahun ini dibandingkan tahun kemarin.

Walau kita mungkin 2 tahun lalu mengembalikan GDP ke posisi pra-pandemi, ungkapkan Erik Nielsen, Kepala Ekonom di UniCredit Bank.

Dia menambah, Dengan beberapa angka saat ini, tiap negara Eropa siap menarik stimulan pajak tahun ini sejumlah 1-4 point dari GDP, diukur sebagai perombakan dalam saldo primer sistematis.

Benar-benar, bila tidak disamakan, ini akan tempatkan pertanyaan problemtik pada pemulihan sesudah rebound automatis, atau teknikal, perdana, dan itu akan memberikan ancaman kekuatan perkembangan dalam periode waktu lebih panjang.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.