Mata uang Euro menampilkan aksi pergerakan yang senada dengan beberapa mata uang utama global lainnya yang sedang turun. Euro harus rela kembali ke titik paling rendah dalam harian di sekitar nilai tukar 1,2140 terhadap Dolar AS. Aksi bearish EURUSD hari ini terjadi sepanjang sesi Asia hari Rabu (12/5).
Sebelumnya Euro mampu menampilkan kinerja yang sangat impresif dengan mengirimkan pasangan terbang ke titik paling tinggi 11 pekan terakhir. Namun untuk baru-baru ini pembaruan arah dari kurva imbal hasil obligasi Treasury AS, telah menjadi dukungan pemulihan Dolar AS. Sehingga bisa menyeret pasangan turun jadi lebih rendah.
Penurunan EURUSD hari ini juga diakibatkan oleh adanya perubahan arah sentimen risiko yang lebih suram. Konflik masalah Timur Tengah antara Israel dan Palestina membuat para pelaku pasar dan investor menaruh kekhawatiran. Walaupun ada optimisme yang datang ketika Bloomberg mengatakan vaksin Sinovac ampuh secara nyata.
Menanti IHK AS
Sementara itu katalis dari sisi Dolar AS masih hadir dari sikap para pembuat kebijakan The Fed. Mereka tampak tetap saja menahan diri dan tidak melakukan perubahan kebijakan apa pun. Pasar masih memprediksi bahwa inflasi akan mengalami kenaikan yang sangat tinggi di masa yang akan datang.
Lalu ECB tampak menolak melakukan pemangkasan QE dan tetap dalam prospek cerah untuk ekonomi. Apalagi data ZEW Eropa tampak mengesankan. Sementara berikutnya EURUSD hari ini akan menantikan laporan data mengenai Harmonized Index of Consumer Prices dari Jerman.
Untuk sesi malam hari, pasar akan mengalihkan perhatian pada laporan data dari AS mengenai inflasi konsumen. Data ini akan menjawab apakah kekhawatiran inflasi yang selama ini muncul terbukti atau tidak. Ini juga bisa untuk mengkonfirmasi data mengenai NFP pekan lalu dari AS.