Pasangan mata uang EURUSD bullish dan mampu membangun pemantulan ketika sudah mencapai level support utama. Salah satu pendukung Euro untuk menguat adalah kondisi Dolar AS yang sedang dalam nada penjualan yang kuat. Dolar AS terjun ketika imbal hasil obligasi Treasury AS mengalami penurunan yang dalam menuju ke 0,91% dan membebani greenback.
Saat ini EURUSD bullish berada di puncak paling tinggi dalam sesi di sekitar 1,1835. Sebelumnya pasangan sempat mengalami penurunan dan mengunjungi level support yang bertepatan dengan SMA 5 dalam harian di atas nilai tukar 1,1812. Setelah berada di support, Euro langsung mengumpulkan kekuatan untuk mendominasi pergerakan.
Dolar AS Jatuh
Mata uang negeri Paman Sam harus rela jatuh melawan beberapa mata uang utama global. Diprediksi pelemahan Dolar AS disebabkan penurunan di sekitar yield Treasury AS tersebut. Suasana hati para pelaku pasar dan investor sendiri masih cenderung optimis. Terutama setelah ada berita yang mengatakan Pfizer berhasil menyampaikan laporan pengujian vaksin yang positif.
Meskipun vaksin itu harus bisa melewati Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau FDA sebelum bisa diproduksi dan didistribusi secara massal. Beberapa aset berisiko global juga naik mengkonfirmasi EURUSD bullish. ASX 200 bersama Nikkei 225 bergerak mengesankan meski kontrak berjangka S&P 500 dalam bais penurunan.
Arah pergerakan EURUSD hari ini akan terus mengawasi bagaimana suasana risiko di pasar keuangan global. Mengingat semua aset berisiko ternyata tidak kompak bergerak naik meski risk on sedang berlaku. Pasar akan terus mengawasi masalah pandemi virus Corona yang masih belum ada tanda-tanda perbaikan di kawasan Eropa dan AS. Kemudian nanti sore Jerman akan merilis data mengenai survei ZEW yang mungkin bisa menjadi katalis jangka pendek EURUSD.