Berdasarkan pemantauan mendekati pembukaan pasar Eropa hari Jumat (12/3), pasangan EURUSD hari ini mencatatkan penurunan menuju ke level support utama. Aksi penurunan ini secara otomatis juga telah menghentikan bias bullish yang dibangun tiga hari tanpa jeda. Penyebabnya adalah prediksi target imbal hasil AS 10 tahun yang lebih tinggi.
Penurunan Euro hari ini telah mengirimkan pasangan kembali mengunjungi titik paling rendah dalam support SMA 200 dalam jam di 1,1963. Bersama dengan penurunan EURUSD hari ini, arah kurva imbal hasil obligasi Treasury AS dalam 10 tahun melonjak menuju 1,55% dari sebelumnya di 1,47%. Pergerakan inilah yang menguntungkan Dolar AS dan mengirimkan pasangan terjun lebih dalam.
Prediksi Kurva Yield Lebih Tinggi
Bahkan ahli analisa dari Deutsche Bank memprediksi kurva itu bisa melompat sampai dengan 2,25% pada penutupan tahun 2021 mendatang. Jika memang prediksi itu terjadi maka menjadi sebuah aksi kenaikan dengan persentase penuh. Sementara itu Goldman Sachs juga meningkatkan prediksi arah kurva imbal hasil sampai menuju ke 1,90%.
Dari pihak lain, UBS memprediksi Dolar AS akan terus mendominasi pergerakan. Alasan utamanya adalah banyak negara lain yang menggunakan mata uang itu untuk pemulihan ekonomi. Sehingga lintasan arah Dolar AS tetap dalam penguatan.
Katalis lain yang membawa EURUSD hari ini dalam penurunan adalah lambatnya pengiriman vaksin AstraZeneca ke kawasan Eropa. ECB kemarin juga mengatakan akan mempercepat pencetakan uang untuk mengendalikan imbal hasil. Pergerakan berikutnya akan fokus ke data Jerman mengenai inflasi konsumen februari bersama produksi industri Eropa. Lalu beberapa data AS nanti malam juga akan diperhatikan seperti inflasi pabrik dan juga sentimen konsumen Michigan.
Pasar juga akan terus mengawasi bagaimana arah pembaruan imbal hasil obligasi AS. Karena bagaimanapun itu akan memberi dampak ke arah terbaru dari Dolar AS.