Saat sesi awal Asia tadi pagi, pasangan EURUSD hari ini terpantau bergerak naik dengan sangat baik. Padahal sebelumnya Euro melemah membawa pasangan terjun ke terendah harian pada 1,1930. Namun setelah itu, kenaikan baru bisa dicatatkan dan terbang menuju 1,1938 sesi Asia hari Selasa (23/3). Dengan aksi ini diharapkan pasangan bisa mengakhiri bias bearish tiga hari tanpa jeda sebelumnya.
Menanti Pidato Anggota FOMC
Aksi kenaikan EURUSD hari ini mungkin juga akibat adanya pembaruan arah dari kurva imbal hasil obligasi Treasury AS. Sebelumnya dalam pergerakan dua pekan, kurva itu mengalami penurunan sangat dalam. Kemudian mampu naik dan saat ini kembali dalam penurunan sampai menuju ke level 1,68%. Kurva mungkin akan terus mengawasi isi pidato dari Powell dalam acara hari ini. Selain itu pidato dari Menkeu Yellen juga akan dinantikan pasar.
Memang Powell sebelumnya menyebutkan bahwa kebijakan longgar akan tetap diberlakukan selama masih dibutuhkan. Namun tantangan pada pemulihan ekonomi dan juga pekerjaan telah memicu aksi penjualan obligasi. Apalagi Fed Bowman mengatakan bahwa perusahaan kecil saat ini sedang dalam tantangan yang berat. Semua kekhawatiran itu memicu EURUSD hari ini untuk naik karena keraguan pada ekonomi AS.
Euro menguat akan masih menerima tantangan dari konflik geopolitik yang terjadi melawan China. Beberapa negara seperti AS, Kanada, Inggris dan Uni Eropa memutuskan mengecam pelanggaran HAM yang terjadi di Xinjiang kemarin.
Tapi kenaikan di sekitar indeks S&P 500 sampai 0,20% mungkin akan membantu EURUSD untuk tetap dalam bias kenaikan. Berikutnya pasar akan sangat menantikan bagaimana kesaksian dari para anggota FOMC hari ini. beberapa data ekonomi AS mungkin juga akan bisa menawarkan arah dalam jangka pendek saat sesi pergerakan nanti malam.