Mata uang Euro hari ini sepertinya akan berusaha naik menjadi lebih tinggi lagi melawan Dolar AS. Sebelumnya pasangan EURUSD telah mampu melewati nilai tukar di atas 1,20 dan menjadi sinyal bullish yang lebih tinggi lagi. Bahkan pada kenaikan hari Selasa kemarin, pasangan mencatatkan momentum bullish yang paling besar selama sembilan bulan terakhir.
Kenaikan itu terjadi sekitar 1,21% ketika Dolar AS sedang dalam bias penjualan yang kuat. Sementara itu catatan terbaik pernah terjadi pada 26 Maret lalu dimana EURUSD naik sekitar 1,36%. Adanya kenaikan di atas 1,20 itu maka secara otomatis pasangan sudah lepas dari masa konsolidasi yang terjadi selama tiga bulan terakhir di sekitar 1,16 sampai 1,20.
Bullish Menjelang Pertemuan ECB
Memang momentum Euro hari ini mengingatkan para pelaku pasar dan investor untuk berspekulasi terhadap pertemuan ECB pada 10 Desember mendatang. Pertemuan itu akan sangat ditunggu oleh para pelaku pasar dan investor global. Melihat kondisi ekonomi di kawasan Eropa saat ini, diprediksi bahwa ECB akan mengambil kebijakan yang lebih longgar lagi.
Kemudian di sisi lain, Dolar AS memang sedang dalam mode pelemahan yang dalam. Walaupun saat sesi awal Asia tadi pagi, indeks Dolar AS masih defensif menghentikan penurunan yang terjadi ke lembah 2,5 tahun terakhir. Pelemahan Dolar AS itu juga diakibatkan oleh adanya harapan pemulihan ekonomi global.
Euro hari ini terbantu ketika adanya peluang membaiknya hubungan antara AS dan China setelah Joe Biden menjadi Presiden. Sementara itu The New York Times meminta agar Kongres merilis bantuan yang penting untuk mendukung pemulihan. Pergerakan selanjutnya EURUSD mungkin akan menunggu data penjualan eceran Jerman dan juga inflasi pabrik kawasan Eropa. Kemudian beberapa data dari AS nanti malam juga akan diperhatikan.