Mata uang Euro hari ini terus bergerak penuh optimisme melawan mata uang Dolar AS. Sehingga berhasil mendongkrak pasangan EURUSD untuk mendekat ke titik paling tinggi sejak tiga bulan lalu di sekitar nilai tukar 1,1930 hari Rabu kemarin. Mendekati pembukaan pasar Eropa hari Kamis 26/11), pasangan akan menunggu rilis data utama Jerman.
Data itu akan disampaikan saat sesi Eropa berlangsung dengan isi hasil survei keyakinan konsumen GfK Jerman. Pengukur kepercayaan konsumen pada aktivitas ekonomi itu diprediksi akan berada di -5 lebih suram dari laporan sebelumnya di -3,1. Tapi jika data ini bisa lebih tinggi dari harapan dan laporan sebelumnya, Euro hari ini bisa mencetak kenaikan yang sangat tinggi.
Sayangnya Jerman menjadi salah satu negara yang sedang menghadapi gelombang kedua pandemi dengan keras. Pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas dan pada akhirnya menyakiti perekonomian Jerman. Banyak juga yang memprediksi data itu akan terjun sangat dalam lebih buruk dari apa yang diprediksi sebelumnya. Sehingga EURUSD bisa mencatatkan penurunan dan menghapus upaya bullish ini.
Mengingat ekonomi kawasan Eropa yang sedang dalam perlambatan, banyak yang menaruh harapan bahwa bank sentral Eropa memberikan pelonggaran lanjutan pada bulan Desember. Jika data Jerman suram, maka harapna itu bisa semakin nak lagi.
Dolar AS Melemah
Sementara itu kenaikan Euro hari ini dikaitkan dengan adanya omentum pelemahan di sekitar mata uang Dolar AS. Semalam AS merilis data mengenai klaim pengangguran dengan hasil yang mengecewakan. Data itu menjadi gambaran bahwa gelombang kedua pandemi telah membuat gelombang PHK kembali terjadi.
Selain itu Dolar AS tertekan ketika risalah The Fed memberikan indikasi para pembuat kebijakan sedang dalam posisi khawatir pada ekonomi AS. Namun untuk hari ini, volatilitas mungkin rendah karena AS sedang libur Thanksgiving.