Mata uang Poundsterling Inggris hari ini bergerak mulai mencatatkan kenaikan yang lebih tinggi dan membalikkan penurunan yang dibuat sebelumnya. Dengan aksi kenaikan ini, maka pasangan GBPJPY terus bergerak naik menuju ke 153,85. Kenaikan yang dibuat oleh Poundsterling Inggris hari ini terjadi setelah adanya nada risk on yang berlaku.
Salah satu beban yang bisa saja akan mengirimkan pasangan menjadi lebih rendah adalah pandemi virus Corona yang ada di India. Pemerintah Inggris tampak khawatir dengan pembaruan virus Corona yang terjadi di Corona tersebut. Dari sisi lain, UK Telegraph mengatakan bahwa Inggris akan membatasi rencana merilis paspor virus Corona yang direncanakan kemarin.
Jepang sepertinya juga masih akan terus meningkatkan pembatasan yang diberlakukan. Keberhasilan penyelesaian di Jepang akan membuat pemerintah meningkatkan pembatasan aktivitas untuk lima prefektur. Hal itu juga disampaikan oleh media Kyodo News yang paling baru ini. Beban yang bisa menahan kenaikan Poundsterling Inggris hari ini adalah masalah perang yang terjadi di kawasan Timur Tengah.
Pendukung Kenaikan Pound
Sementara sisi yang optimis adalah CDC AS yang akan memerintahkan untuk tidak menggunakan masker bagi yang sudah menjalani semua proses vaksinasi. Sementara itu data ekonomi AS yang disampaikan mengenai klaim tunjangan pengangguran juga berhasil membalikkan data NFP.
Dari sisi Inggris, bank sentral Inggris senada dengan bank sentral AS yaitu mengabaikan risiko inflasi yang lebih tinggi. Itu juga memulihkan harapan ekonomi yang lebih baik lagi bagi negara tersebut. Kenaikan Poundsterling Inggris juga senada dengan aset lain seperti indeks S&P 500 yang bertambah sampai 0,20%. Nikkei 225 juga bertambah sampai 1,8% karena optimisme yang berlaku ini. Untuk berikutnya GBPJPY akan memperhatikan pembaruan arah risiko sebagai katalis sesi Asia.