GBPUSD: Investor Penasaran Dengan Brexit

Kondisi perdagangan hari ini kurang lebih sepanjang satu minggu kemarin dipenuhi oleh beberapa jadwal termausk diantaranya Brexit, Pound pada akhirnya akhiri peningkatan yang awalnya berlangsung serta harus tergelincir di posisi 1.2900.

Drama Brexit yang diinginkan ada titik balik yang dapat memberikan jawaban serta kejelasan yang tidak segera datang.  Boris Johnson menyeruka jika Inggris harus bersiap-siap untuk Hard Brexit sebab deadline yang dia tentukan.

Sterling sudah memperlihatkan ketahanan memasuki sesi hari Jumat serta sukses memotong kerugian yang sebelumnya pada dolar AS meskipun permintaan dari Boris Johnson untuk persiapan keluar masih belum mendapatkan prsetujuan dari Uni Eropa.

Sterling meremehkan desakan negatif pada perdagangan hari Jumat, ambil keuntungan terhadap dolar AS yang menunjukkan pelemahan, untuk rebound dari status paling rendah minggu pada posisi 1.2865 serta kembali pada posisi 1.2920. Diagram mingguan, bagaimana juga, memperlihatkan pound dalam pemangkasan 0,8%.

Sesudah KTT Uni Eropa yang problematis pada pekan kemarin, kedua pihak sudah mengatakan tidak terdapat beberapa gerakan dalam perundingan Brexit.

Sesudah melalui  Boris Johnson tanggal 15 Oktober, di mana perkembangan signifikan perlu dibuat untuk meneruskan perundingan, Perdana Menteri menjelaskan tak perlu meneruskan perundingan dan jika Inggris harus menyiapkan Brexit.

Mata Uang Pound Semakin Stabil

Waktu informasi dikeluarkan pada hari Jumat, Pound bergerak tidak setabil. Tetapi, pada akhir perdaganan hari ini pasar forex nampaknya sudah mati rasa pada informasi penting dan saat ini menanti aktifitas terbaru.

Pokok dari permasalahan ini ialah tekanan Jerman serta Prancis jika penangkapan ikan tidak dipertaruhkan untuk Brexit. Beberapa industri perikanan Eropa masih melibatkan perairan yang disengketakan.

Mengamati Brexit dengan pada pekan kedepan yang dipengaruhi informasi penting yang berkepanjangan akan mengakibatkan volatilitas tambahan terhadap mata uang.

Wabah Covid-19 kembali lagi memberikan ancaman

tidak hanya Brexit memberikan ancaman pergerakan naiknya Pound. COVID-19 masih menjadi pusat perhatian semakin tinggi masalah infeksi corona yang terjadi di Inggris serta Eropa semakin bertambah.

Di kota Manchester menunjukkan perkembangan yang semakin tinggi bahkan menjadi kota yang paling banyak diikuti kota London menunjukkan peningkatan dalam setiap pekannya.

Borsi Johnson memberitahukan jika tidak memerlukan lockdown secara nasional. Serta ini sebagai informasi yang memberika kelonggaran untuk sejumlah usaha.

Namun tidak sama dengan di Eropa seperti Prancis, Inggris, Jerman, Italia, Portugal, serta Belanda semua meraih catatan harian paling tinggi dalam pekan kemarin, memaksakan semakin banyak tempat yang di lockdown, jam malam, penutupan restaurant serta bar, dan wajib menggunakan masker di luar dan sejumlah tempat.

Dari  Amerika Serikat juga masih terombang ambing dengan beberapa rumor. Amerika Serikat terus mengulas stimulus, serta itu berpengaruh terhadap nilai dolar AS.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.