Pasangan mata uang GBPUSD hari ini menjelang pembukaan pasar Eropa bergerak naik membalikkan aksi harga yang dibuat pada sesi Asia tadi pagi. Saat ini pasangan telah bertambah menuju ke nilai tukar 1,3825. Meskipun saat ini sudah dalam bias kenaikan, Pound tampak tetap sangat kesulitan naik lebih tinggi. Pemulihan dari mata uang Dolar AS tampaknya jadi masalah utama yang membatasi bullish.
Naik Di Tengah Banyak Beban
Mengenai Inggris, laporan terbaru dari Menlu Raab yang mengatakan mendesak publik agar bisa mempertahankan jalan keluar masa akhir melawan pandemi. Dia juga menyebutkan tujuh negara kaya dalam G7, akan ada pengajuan proposal melawan propaganda dan informasi yang salah Rusia. Selain itu Raab juga belum ambil keputusan mengenai status diplomatik penuh pada duta besar UE di Inggris.
Beban yang bisa menghalau momentum kenaikan GBPUSD hari ini juga datang ketika PM Johnson diberitakan menerima tekanan agar memberi izin referendum Skotlandia. Permasalahan yang berlangsung antara Inggris dan Uni Eropa pasca Brexit sepertinya juga belum sepenuhnya selesai. Karena UK Express mengatakan keduanya masih dalam tuduhan bahwa blok nyaman dengan kerugian yang diterima Inggris.
Tapi justru optimisme yang membatu GBPUSD hari ini dalam kenaikan juga datang dari luar negeri. Karena Menkeu AS memberikan dukungan pada rencana dana bantuan dari Presiden Biden. Harapan pemulihan Inggris yang lebih baik lagi tentu juga akan terus membawa mata uang Poundsterling Inggris dalam nada kenaikan.
Untuk pergerakan GBPUSD berikutnya, para pelaku pasar dan investor akan memperhatikan dinamika perpolitikan di Inggris termasuk Brexit. Sementara itu saat sesi nanti malam, data dari AS mengenai IMP April juga akan jadi perhatian. Pasar juga akan terus menantikan bagaimana dana bantuan dari Biden berjalan.