Hari Rabu ini (7/10) saat sesi akhir Asia terlihat pasangan GBPUSD tidak mengalami perubahan apapun. GBPUSD hari ini masih bertahan di sekitar nilai tukar 1,2880 setelah kemarin Pooundstelring mengalami pelemahan yang signifikan. Bahkan penurunan semalam menjadi yang paling buruk sejak 21 September lalu. Penyebabnya adalah dominasi Dolar AS yang naik ketika Trump menyampaikan penolakan atas negosiasi stimulus ekonomi yang ditunggu banyak pihak.
Kemudian beban tambahan bagi GBPUSD hari ini datang dari masalah virus Corona Inggris. Banyak yang khawatir terhadap kebijakan lockdown dan juga kekhawatiran penundaan pembicaraan Brexit. Walaupun sempat ada tekanan agar PM Boris membatalkan kebijakan lockdown nasional yang sempat didengungkan sebelumnya.
Mengenai Brexit yang juga membebani Poundsterling, Uni Eropa memberi dorongan kelompok pendukung perikanan. Selain itu mereka juga tampak sengaja melakukan penundaan negosiasi yang menghidupkan kekhawatiran atas kesepakatan Brexit.
Dari sisi lain, konflk antara Inggris dan China sepertinya berpeluang memanas. Pasalnya Menlu Raab memberikan kritikan pedas atas perlakuan terhadap Muslim Uighur yang dilakukan oleh China. Atas tindakan itulah Raab menyarankan agar Pangeran William tidak hadir pada Olimpiade Musim Dingin di Beijing nanti.
Berita Stimulus AS
Mengenai stimulus AS, sebelum penolakan kemarin Trump bahkan sempat mengatakan akan ada bantuan untuk bisnis kecil dan juga penerbangan. Sayangnya itu semua terhapuskan setelah pimpinan Demokrat tersebut menolak stimulus $2,0 Triliun. Tapi berdasarkan berita terbaru, Trump baru memberikan persetujuan dana $25 Miliar bagi penerbangan dan $135 Miliar bagi usaha kecil.
Berita ini akan membatasi GBPUSD hari ini agar tidak terjun lebih dalam lagi. Dinamika arah sentimen risiko global sepertinya akan terus menjadi katalis pergerakan GBPUSD selanjutnya mengingat minimnya data ekonomi yang dirilis dalam waktu dekat.