Berbeda dengan sebagian besar aset berisiko, mata uang Poundsterling hari ini tampak justru menguat melawan Dolar AS. Penguatan telah membantu pasangan GBPUSD hari ini untuk melompat sampai menuju ke nilai tukar 1,3755 atau mewakili kenaikan 0,15%. Sehingga aksi ini juga menjadi pemulihan yang sangat berarti. Bahkan berita sanksi China tampak diabaikan yang sempat memicu penurunan beberapa aset berisiko.
Sentimen pasar membaik setelah adanya ekspektasi dana stimulus yang lebih besar. Kemudian The Fed juga menyatakan penolakan pada reflasi yang dikhawatirkan sebelumnya. Janji Presiden Biden untuk melakukan vaksinasi sampai 200 juta juga memancing optimisme bersama data utama AS.
Mengabaikan Kekhawatiran
Poundsterling hari ini naik mengabaikan laporan sanksi China kepada perusahaan dan perorangan asal Inggris setelah kecaman pelanggaran HAM Xinjiang. Bahkan pemerintah China memberikan isyarat sanksi tidak hanya akan berhenti disini saja. Kekhawatiran juga datang dari pandemi yang masih menyerang kawasan Eropa.
Uni Eropa sendiri masih berusaha untuk bisa mendatangkan vaksin dalam jumlah besar. Para pemimpin juga terus mengecam Inggris agar melepaskan klaim pada AstraZeneca. Sementara itu PM Belanda tampak mendinginkan suasana ketika mengatakan sengketa ini bisa segera berakhir.
Dari sisi lain, ekonomi Inggris diharapkan mulai pulih dan membantu kenaikan Poundsterling hari ini. tingkat pengiriman daging dan makanan laut ke kawasan Eropa mengalami kenaikan untuk Februari 2021. CBI Inggris juga mengungkapkan ekspektasi penjualan eceran melonjak untuk Maret 2021 setelah terakhir kalinya terlihat pada Desember 2019 lalu.
Pergerakan GBPUSD sendiri hari ini akan berusaha mengawasi data utama Inggris yaitu penjualan eceran. Data diharapkan akan mengalami kenaikan ke +2,1% bulan ke bulan dari -8,2%. Selain itu pasar juga akan menanti laporan data PCE Inti AS nanti lama yang menjadi data favorit The Fed.