Pasangan mata uang GBPUSD hari ini bergerak di sekitar nilai tukar 1,3678 di sesi Asia Kamis (21/1). Sejauh ini mata uang Poundsterling Inggris mampu bergerak dengan mengesankan mencatatkan kenaikan 0,22% menuju ke sekitar 1,3682. Sementara itu tadi malam pasangan juga sempat mengalami kenaikan yang sangat naik sebelum akhirnya kembali turun sampai ke 1,3650.
Untuk beberapa waktu terakhir, GBPUSD hari ini masih mendapatkan manfaat atas selera risiko yang cenderung kuat di pasar keuangan global. Sehingga membantu Poundsterling Inggris untuk naik sampai ke titik paling tinggi sejak tahun 2018 lalu.
Pound berhasil memanfaatkan pelemahan Dolar AS sebagai safe haven sejak hari Rabu kemarin. Apalagi calon Menteri Keuangan AS yaitu Janet Yellen pada Selasa memberikan pidato yang memancing suasana pasar yang optimis. Dia meminta agar parlemen AS mau bergerak lebih banyak lagi untuk memberikan dana bantuan ekonomi. Yellen juga menekankan agar tidak peduli pada beban biaya utang. Karena manfaat dari utang lebih besar dibandingkan bebannya.
Suku Bunga Negatif BoE Semakin Tidak Mungkin
Sementara itu dari dalam negeri, GBPUSD hari ini menerima dorongan tambahan ketika pasar mengidentifikasi efek negatif Brexit. Ada penilaian bahwa efeknya tidak begitu buruk seperti apa yang ditakutkan pada masa pembicaraan kemarin. Kemudian dukungan lain yang membantu Pound menguat adalah ekspektasi atas suku bunga negatif yang terus menurun.
Gubernur BoE yaitu Bailey mengatakan bahwa suku bunga level negatif akan membuat bank sulit mendapat pengembalian. Sehingga bisa berdampak ke kerugian yang besar bagi para pengusaha. Selain itu juga akan mempersulit kemampuan bank dalam upaya pembelian pinjaman. Untuk arah pergerakan GBPUSD selanjutnya, pasar mungkin akan mencari kejelasan dari arah sentimen risiko global. Selain itu berita pembaruan seputar Inggris dan AS juga akan ditunggu.