Menjelang pasar Eropa di buka hari Kamis (11/2), pasangan GBPUSD hari ini terlihat tetap dalam kenaikan sampai ke 1,3850-an. Salah satu berita yang telah membantu Poundsterling Inggris untuk mendominasi pergerakan adalah mengenai virus Corona di Inggris. Pemerintah berupaya dengan maksimal mengatasi pandemi dengan vaksin dalam jumlah ekstra besar. Pelemahan Dolar AS juga membawa pasangan GBPUSD terbang lebih tinggi lagi.
Sayangnya GBPUSD hari ini masih diliputi oleh rasa hati-hati dari para pelaku pasar dan investor pada konflik AS-China dan Inggris-Uni Eropa. Berdasarkan laporan terbaru, di tengah kunjungan wakil presiden UE, justru blok itu memberikan peringatan atas sentimen pada penyelidikan masalah Irlandia Utara. Lalu penolakan UE pada permintaan Inggris mengenai penangguhan ekspor produk laut seperti kerang juga membuat perselisihan pasca Brexit semakin memanas.
Dari sisi yang lain, Perdana Menteri Johnson bersama Menteri Kesehatannya, terus menjaga momentum kuat pemulihan virus Corona dengan vaksin. Penolakan atas sebuah laporan kenaikan jumlah kematian juga ikut membantu Poundsterling Inggris untuk bergerak lebih tinggi.
AS-China Kembali Panas
Berpindah ke masalah lain yang bisa mengancam bullish GBPUSD hari ini mengenai hubungan AS-China. Presiden Biden telah melangsungkan pembicaraan dengan Presiden Jinping mengenai pembaruan hubungan kedua negara. Dilaporkan Biden tidak ingin ada perubahan dan tetap membawa hubungan dengan China seperti gaya Trump. Ini membuat sentimen pasar meredup dan khawatir.
Padahal Jinping sudah memperingatkan bahwa jika kondisi yang sama masih terjadi, bisa menjadi bencana untuk kedua belah pihak. Pada pembicaraan itu juga membahas masalah Taiwan, Hong Kong dan juga Xinjiang. Arah GBPUSD akan memperhatikan perkembangan hubungan Inggris dan Uni Eropa ke depan. Lalu berita terbaru dana stimulus AS juga akan dinantikan bersama data AS nanti malam.