Pasangan mata uang GBPUSD hari ini bergerak dengan nada penurunan sampai menuju ke sekitar nilai tukar 1,3700 di sesi Asia hari Senin (12/4). Banyak yang menilai mata uang Poundsterling Inggris bisa mencatatkan penurunan yang lebih dalam lagi. Sehingga catatan negatif yang dibuat sejak pekan lalu bisa diperpanjang. Puncak mingguan yang berada di sekitar 1,3915 juga bisa semakin ditinggalkan dan saat ini masih berada di lembah mingguan pada 1,3671.
Sementara itu baru-baru ini, GBPUSD hari ini masih mencatatkan aksi penurunan 0,13%. Dominasi mata uang Dolar AS yang terus berlangsung tampaknya menjadi katalis utama penurunan pasangan saat ini. Imbal hasil obligasi Treasury AS dalam 10 tahun saat ini juga dalam aksi kenaikan meskipun cenderung tipis menuju 1,66%.
Ekonomi AS Terus Bangkit
Mata uang Dolar AS kembali menjadi primadona ketika perekonomian AS diharapkan bisa segera bangkit dari perlambatan yang ekstrem. Walaupun sebenarnya optimisme global ini juga bisa membantu aset-aset berisiko seperti Pound dalam nada pembelian. Untuk saat ini Dolar AS masih menjadi yang favorit dan melupakan aset berisiko lainnya.
Dalam pidato, Fed Powell mengatakan bahwa saat ini ekonomi AS siap menjalani masa-masa pemulihan yang kuat. Meski sebenarnya pandemi masih menjadi penghambat yang sangat nyata dan mengancam. Powell juga menyebutkan ekonomi saat ini pada titik perubahan terutama setelah data pekerjaan yang bangkit sangat baik sekali.
GBPUSD hari ini mungkin masih bisa bertahan mengingat ekonomi Inggris sendiri juga terus diselimuti optimisme pasar. Tapi pasar mungkin sedikit merasa takut ketika program vaksinasi yang dilangsungkan mengalami perlambatan. Pemulihan kondisi dan pembukaan lockdown yang terus diperluas bagaimanapun bisa terus membantu ekonomi Inggris bangkit dari perlambatan. Berikutnya pasar akan lebih fokus ke penentuan risiko di sesi awal pekan yang masih sepi.