Emas telah mengalami minat beli yang layak di sekitar $1.950,00 karena investor berharap hanya ada satu kenaikan suku bunga yang tersisa dari The Fed dalam upaya pengendalian inflasi. Sentimen rumah tangga Amerika Serikat juga membaik karena inflasi melemah melebihi ekspektasi. Diskusi hangat mengenai pengenalan mata uang yang didukung oleh emas oleh BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) telah meningkatkan daya tarik emas.
Harga emas (XAU/USD) telah mencatat level terendah harian baru di $1.946,00 di tengah pemulihan yang kuat dalam Indeks Dolar AS (DXY). Namun, harga emas telah memperlihatkan pemulihan berkat melemahnya dolar AS yang berlangsung lama karena penurunan tekanan inflasi di Amerika Serikat dan diskusi mengenai pengenalan mata uang yang didukung oleh BRICS, yang berpotensi mengurangi ketergantungan pada Dolar AS.
Konsistensi pelemahan inflasi Amerika Serikat yang terjadi dalam kondisi pasar tenaga kerja yang stabil telah meningkatkan sentimen konsumen. Indeks Sentimen Konsumen Michigan mencatat rekor tertinggi dalam 21 bulan karena beban inflasi yang tinggi pada rumah tangga mulai berkurang. Investor saat ini menunggu rilis data Penjualan Ritel AS untuk petunjuk lebih lanjut.
Intisari dari pergerakan pasar harian: Harga emas mengalami penurunan saat Dolar AS pulih. Harga emas telah pulih setelah mencapai basis di sekitar $1.950,00 karena Indeks Dolar AS berusaha untuk pulih. Dolar AS mencatat penurunan mingguan maksimum sejak November karena investor berharap bahwa suku bunga The Fed akan mencapai puncaknya di kisaran 5,25-5,50%. Optimisme terkait satu kenaikan suku bunga lagi dari The Fed telah muncul karena inflasi terus menurun dan kondisi pasar tenaga kerja mulai memanas.
Laporan inflasi Amerika Serikat menunjukkan laju inflasi nominal pada bulan Juni akibat suku bunga yang lebih tinggi dari The Fed dan kondisi kredit yang ketat dari bank-bank komersial dan regional AS. Bank-bank regional AS menerapkan lebih banyak filter pada proses penyaluran kredit untuk menjaga kualitas aset.
Meskipun harapan investor sebaliknya, Ketua The Fed Jerome Powell dan Gubernur Fed Christopher Waller meyakini bahwa hanya akan ada dua kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun ini. Austan Goolsbee dari Fed Chicago menyatakan pada hari Jumat bahwa inflasi masih lebih tinggi dari yang diinginkan The Fed, tetapi telah menunjukkan kemajuan. Goolsbee menggarisbawahi bahwa para pembuat kebijakan bank sentral berada di jalur yang tepat untuk menahan inflasi tanpa memicu resesi.
Sentimen pasar saat ini agak berhati-hati karena perusahaan-perusahaan AS mulai merilis data pendapatan. Sementara itu, sentimen konsumen di Amerika Serikat mengalami perbaikan yang signifikan, dengan penurunan inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil menjadi penyumbang utama.
University of Michigan melaporkan pada hari Jumat bahwa Indeks Sentimen Konsumen pendahuluan mencapai angka tertinggi sejak 21 November, yaitu 72,6. Ekspektasi inflasi konsumen lima tahun ke depan sesuai dengan ekspektasi sebesar 3,1%, dibandingkan dengan rilis sebelumnya sebesar 3,0%.
Minggu ini, investor akan tetap fokus pada data Penjualan Ritel AS yang akan dirilis pada hari Selasa pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Investor memperkirakan adanya ekspansi permintaan ritel dengan laju yang lebih tinggi, yaitu sebesar 0,5% dibandingkan dengan laju sebelumnya sebesar 0,3%.
Penjualan Ritel, yang tidak termasuk penjualan mobil, diprediksi akan mengalami ekspansi sebesar 0,3% dibandingkan dengan rilis sebelumnya sebesar 0,1%. Persistennya permintaan dari rumah tangga Amerika Serikat dapat meningkatkan taruhan terhadap kenaikan suku bunga kecil dari The Fed dalam pertemuan kebijakan moneter bulan Juli.