Harga emas baru-baru ini mengalami penurunan tipis di bawah level kunci pada perdagangan Asia tepat hari Selasa, 14 November 2023. Dengan hal ini tentu saja para investor secara langsung berpaling ke dolar sebelum data inflasi AS yang akan dikeluarkan hari ini. Tentu data inflasi ini nanti secara luas diprediksi akan sangat menentukan arah suku bunga.
Untuk saat ini logam mulia mengalami aksi profit taking yang besar dalam kurung waktu dua pekan terakhir. Dimana ini akan langsung menekan harga ke level terendah lebih dari tiga pekan dalam prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dalam meredam prospek emas.
Penurunan Harga Emas
Harga emas spot untuk sekarang ini mengalami penurunan sebesar 0,1 persen ke angka US$1.944,71/oz. Kemudian, harga emas berjangka yang akan jatuh tempo pada bulan Desember juga menurun sebesar 0,1 persen ke angka US$1.948,25/OZ pada pukul 12.32 WIB. Harga emas tertekan oleh kenaikan dolar dan Treasury yields ketika pasar tetap memilih aset-aset yang bersifat sensitif terhadap suku bunga sebelum data inflasi utama consumer price index (CPI) yang akan dikeluarkan pada hari ini.
Untuk datanya diprediksi akan memberikan gambaran terjadinya penurunan inflasi sampai bulan Oktober, setelah inflasi mengalami kenaikan melebihi ekspektasi selama dua bulan terakhir. Angka ini tentu saja muncul tidak lama setelah serangkaian pejabat The Fed memberikan peringatan bahwa inflasi yang tinggi bisa memberikan bank lebih banyak dorongan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama sangat diharapkan akan menekan emas. Karena hal ini akan bisa meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam emas. Yang jelas perdagangan ini memukul emas selama jangka waktu setahun terakhir dan juga membuat prospeknya tetap tidak pasti.