Index dollar AS ketahan pas di bawah posisi 93.00 pada perdagangan awal sesion Asia ini hari 30/3/2021, tapi greenback malah cetak rekor paling tinggi satu tahun versi yen.
Saat informasi dicatat, USD/JPY tengah membulatkan reli lima hari beruntungnya dengan menempati pada posisi 109.90. Peningkatan yield obligasi dan kolapsnya sebuah perusahaan hedge fund jadi katalis kesempatan ini.
Pasangan mata uang USD/JPY populer benar-benar peka pada pengubahan yield obligasi AS.
Peningkatan USD/JPY kesempatan ini juga terkait dengan peningkatan yield. Yield obligasi US Treasury 10Y semalam naik kembali ke 1.73% dan cetak rekor baru dalam lebih dari satu tahun paling akhir.
Di lain sisi, dolar AS banyak dicari pasar sebagai safe haven karena kecemasan mengenai imbas kolapsnya hedge fund Archegos Capital.
Archegos Capital diberitakan tidak sanggup sediakan margin yang diperlukan untuk transaksi bisnis sekuritas mereka, hingga beberapa bank melakukan jual rugi atas koleksi portofolio mereka.
Beberapa bank yang terimbas diantaranya Nomura dan Credit Suisse. Nomura secara eksklusif memperingatkan ada kekuatan rugi sampai USD2 miliar.
Credit Suisse menampik sampaikan perkiraan kerugian nya, tapi prediksi external menetapkan angka seputar USD 1 miliar.
Akhirnya, beberapa saham perbankan Wall Street berguguran saat sesion New York semalam -termasuk beberapa bank yang peluang tidak terimbas oleh kemunduran Archegos.
Di depan, aktor pasar akan mengawasi laporan Non-farm Payroll AS yang direncanakan launching di hari Jumat.
Beberapa petinggi Federasi Reserve sejauh ini sudah memakai pelemahan pasar tenaga kerja sebagai argumen untuk meredam suku bunga di level rendah, hingga angka NFP mempunyai potensi mempengaruhi perkiraan peraturan The Fed dan fluktuasi nilai ganti USD di pasar forex.
Dalam seminggu di mana pasar berasa benar-benar optimis mengenai launching payroll mendatang, nampaknya greenback memungkinkan memperoleh suport kuat, kata Jane Foley, ahli taktik mata udang Rabobank yang memandang index dolar akan menguji posisi 93.
Tetapi, dia mengingati juga jika pasar terancam mempertimbangkan kebanyakan resiko inflasi hingga kami menyaksikan kesempatan untuk USD untuk menurun dalam bulan-bulan kedepan.