Investasi Jangka Panjang: Tujuan, Risiko, dan Jenis-jenisnya

Investasi jangka panjang adalah jenis investasi dijalankan secara terus menerus dan baru bisa dinikmati ketika sudah jatuh tempo. Investasi jangka panjang memiliki jangka waktu minimal satu tahun lamanya.

Dengan begitu, investasi jangka panjang juga bisa diartikan seperti menanam kekayaan atau modal dari seseorang atau sebuah perusahaan guna mendapat penghasilan tetap di masa yang akan datang. Buah manis dari investasi jangka panjang memang untuk dinikmati di masa depan.

Investasi jangka panjang dipilih, selain karena menguntungkan nasabahnya, juga memiliki beberapa tujuan lainnya. Berikut adalah beberapa tujuan dari melakukan investasi jangka panjang.

Tujuan Investasi Jangka Panjang

  • Untuk mengendalikan sebuah perusahaan, atau individu tertentu dengan kepemilikan modal
  • Membantu menjamin ketersediaan bahan baku produksi di pasar untuk produk yang akan dihasilkan.
  • Mengarahkan dana perusahaan secara khusus. Contohnya untuk kepentingan sosial atau untuk kepentingan ekspansi sebuah perusahaan.
  • Mengurangi persaingan diantara perusahaan sejenis.
  • Memperoleh penghasilan pasif pada waktu tertentu lewat bunga, dividen dan uang sewa.

Tentunya di masa depan nanti, atau di hari  tua kita ingin hidup nyaman dan aman. Minimal berkecukupan, sehingga tidak perlu bingung untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lewat investasi jangka panjang maka tujuan hidup santai karena finansial yang sehat. Dengan melakukan investasi, artinya kamu tengah mengamankan harta untuk masa depan.

Selain untuk hari tua, investasi jangka panjang dilirik juga karena nilai uang terus meningkat seiring waktu berjalan. Inilah yang jadi alasan lain investasi demikian banyak diminati orang. Namun sayangnya, investasi jangka panjang juga tidaklah mudah, ada banyak faktor risiko yang harus siap ditanggung oleh nasabah. Dalam bisnis ini, ada istilah high risk, high return merupakan bagian yang tidak lepas jika bicara soal investasi. Ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi risiko sebuah investasi, maka hasil yang didapat juga tentunya sepadan.

Untuk itu, bagi kamu yang mau memulai berinvestasi jangka panjang. Ada beberapa resiko yang harus kamu ketahui dalam jenis investasi ini. 

Risiko Investasi Jangka Panjang

1. Risiko Pasar

Risiko pasar terjadi karena adanya sentimen keuangan. Risiko pasar tak bisa dihindari dan pasti selalu selalu dialami oleh semua investor lama maupun pemula. Di tingkat ekstrim, risiko pasar sebuah investasi jangka panjang salah satunya adalah capital loss. Resiko pasar dipengaruhi oleh ramainya isu-isu politik, perubahan iklim politik, kerusuhan dan resesi ekonomi yang sangat mempengaruhi pasar.

2. Risiko Suku Bunga

Selain pasar, suku bunga juga menjadi resiko dalam investasi jangka panjang. Resiko ini muncul karena nilai relatif aktiva berbunga seperti pinjaman dan obligasi yang memburuk. Sehingga tingkat suku bunga ikut naik. Jika suku bunga naik, maka obligasi akan menurun. Nah pengukuran risiko suku bunga biasanya berdasarkan jangka waktu obligasi.

3. Risiko Inflasi

Risiko Inflasi terjadi karena naiknya harga konsumsi, sehingga daya beli masyarakat menurun. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya atau meningkatnya jumlah uang yang beredar. Tentunya dengan adanya inflasi, nilai uang akan berkurang. Sebagai contoh, jika investor memegang 40 persen dari tunai Rp 10.000.000 dan inflasi berjalan pada tingkat 5 persen maka nilai tunai akan hilang sebesar Rp 2.000.000 per tahun oleh inflasi.

4. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas diartikan juga sebagai risiko yang diakibatkan oleh kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Kredit macet lantaran ada pihak yang tidak sanggup membayar kewajiban pada tanggal jatuh tempo secara tunai. Padahal pihak itu mempunyai aset yang nilainya cukup untuk melunasi kewajiban. Sayangnya, aset tersebut sulit dikonversikan menjadi uang tunai atau aset tersebut dapat dikelompokan tidak likuid.

5. Risiko Valas

Valas atau mata uang asing ini, tentunya adalah resiko yang disebabkan oleh valuta asing. Namun, hal ini mengarah kepada penurunan sehingga tidak lagi sesuai dengan yang diharapkan oleh investor pada saat dikonversikan pada mata uang domestik. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang asing di Indonesia. Semisal kamu ingin berinvestasi namun diwajibkan menggunakan mata uang dolar, sayang nya di Indonesia kurs rupiah terhadap dollar mengalami penurunan.

6. Risiko Negara

Risiko negara dalam hal ini biasa disebut juga dengan resiko politik. Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa investasi bisa saja gagal jika negara dalam keadaan genting dan sedang terjadi kerusuhan. Hal-hal terkait politik dalam sebuah negara, harus dibaca sebagai risiko investasi jangka panjang yang serius. Kamu harus berpikir ulang sebelum melakukan investasi jika suatu negara sedang dalam kondisi perang. Sebaliknya, jika kondisi politik nyaman maka investasi juga akan aman.

Setelah memahami beberapa resiko dari investasi jangka panjang. Investor pemula juga harus tepat dan cermat dalam memilih jenis investasi jangka panjang yang cocok baginya. 

Jenis Investasi Jangka Panjang 

Emas

Emas bisa berupa emas batangan maupun emas perhiasan. Keduanya menjadi produk investasi yang cocok untuk jangka panjang. Bahkan orang tua kita juga sudah memulai jenis investasi dan terbukti menguntungkan jika dicairkan untuk masa waktu yang lama.

Hal ini lantaran, nilai emas memang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun, juga mengalami penurunan hanya saja penurunan tersebut tidak terlalu signifikan. Kelebihan dari investasi emas adalah likuiditasnya yang sangat tinggi. Jadi, kamu tidak perlu khawatir saat ingin menukarkan emas menjadi uang tunai saat ini. Dan emas juga memiliki resiko minim karena tidak berpengaruh terhadap inflasi.

Saham

Saham tengah naik daun sekarang, dan produk investasi ini juga cocok untuk jangka panjang. Seiring berkembangnya zaman, bermain saham juga kini sudah tidak perlu dana besar. Lewat dana yang kecil kamu sudah bisa bermain saham. Platform investasi saham juga bervariasi, dan kini sudah mulai digital.

Saham sendiri sebenarnya bagi yang belum paham, adalah surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan investor pada sebuah perseroan terbatas atau perusahaan. Selain mendapat keuntungan dari dividen, investor saham juga memiliki peluang mendapat profit dengan jual beli saham pada pasar saham.

Saham juga memiliki nilai yang bisa naik, bahkan secara signifikan dalam jangka waktu panjang. Dan seperti emas, saham mempunyai likuiditas yang tinggi Oleh karena itu saham cocok untuk kamu yang mau berinvestasi jangka panjang.

Obligasi

Instrumen investasi yang satu ini biasanya sangat disukai oleh para pengusaha dan juga investor. Obligasi sendiri memiliki pengertian sebagai surat utang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Dalam surat ini tercantum nama kamu sekaligus tanggal jatuh tempo pinjaman.

Di dalam obligasi juga ada bunga yang menjadi kewajiban pinjaman. Biasanya jangka waktu investasi dari obligasi dari 1 tahun sampai 10 tahun, tuh cocok banget kan buat jangka panjang.

Bisnis ini menerapkan asas simbiosis mutualisme. Jadi untuk pengusaha, obligasi jadi kesempatan mereka untuk mendapatkan dana tambahan guna mengembangkan dan meningkatkan bisnisnya. Sedangkan bagi investor, obligasi jadi produk investasinya yang memberikan keuntungan dimasa yang akan datang.

Reksadana

Selain saham, investasi yang bisa untuk jangka panjang adalah reksadana. Produk investasi ini juga cukup menjanjikan. Reksadana adalah surat berharga yang menjadi bukti aset atau klaim. Reksadana memiliki kelebihan berupa pilihan yang sangat variatif, mulai dari pasar uang, saham, dan obligasi yang bisa disesuaikan dengan dana dan risiko yang siap ditanggung oleh investor. Reksadana juga mudah sekali karena dalam pengelolaannya, dibantu secara penuh oleh seorang manajer investasi yang berpengalaman.

Properti

Ya, properti juga jadi salah satu investasi untuk jangka panjang yang menjanjikan. Properti bisa juga dimulai dari jual beli bangunan jadi ataupun tanah. Dimana nilai jualnya terus menerus naik setiap tahun. Begitupun dengan harga rumah atau bangunan lainnya, yang juga terus naik tahun ke tahun. Sehingga dengan kepemilikan beberapa property, bisa jadi ladang investasi untuk kamu ke depannya.

Hal ini bisa dipastikan dengan banyak dan rutinnya proyek pembangunan perumahan dan rumah tinggal lainnya. Rumah kini sudah jadi kebutuhan primer bagi manusia.

Sayangnya, meskipun menggiurkan, investasi properti tidak bisa dimulai dengan modal yang kecil. Dibutuhkan dana yang sangat banyak untuk memulai berinvestasi di ranah ini. Meski begitu, kini sudah banyak Kredit Pemilik Rumah (KPR) guna membantumu memulai investasi ini.

Itulah semua jenis-jenis investasi jangka panjang yang bisa kamu pilih. Kesemuanya memiliki keuntungan yang besar namun dengan resiko yang berbeda-beda, begitupun modal yang dibutuhkan. Jadi kamu mau mulai investasi yang mana untuk masa depanmu?

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.