Optimisme kenaikan suku bunga The Fed membuat investor beralih ke Dolar AS, harga emas tumbang hingga menuju level terendah dalam dua bulan terakhir.
Harga emas tumbang setelah sebelumnya sukses mencatatkan rekor tertinggi yang dicapai pada awal bulan Mei ini.
Selain itu, kesepakatan terkait plafon utang juga semakin memperburuk posisi emas di dalam neraca perdagangan akhir-akhir ini.
Tak Hanya Emas, Nikel, dan Tembaga Juga Bernasib Sama
Tren para investor memborong dolar AS ini ternyata tak hanya berimbas pada penurunan harga emas saja, namun juga harga dari beberapa logam industri lainnya.
Sebut saja nikel dan juga tembaga yang mengalami nasib setali tiga uang dengan emas pada sesi perdagangan Sabtu lalu.
Nikel terkoreksi sebesar 0,26 persen pada penutupan bursa hari Sabtu lalu. Sementara timah justru mengalami kenaikan sebesar 0,97 persen pada Jumat di ICE London.
Tembaga kini diperdagangkan pada level 3,6707 USD, atau turun sebesar 0,3 persen. Angka ini menjadi level terendah pada tujuh bulan terakhir.
Penurunan tembaga ini dipengaruhi oleh melambatnya industri di Cina pasca Covid yang ditambah dengan indikator ekonomi yang mengalami pelemahan pada bulan April.
Sementara itu, harga emas yang diperdagangkan di Comex tereduksi 0,2 persen menuju ke level 1.941,51 USD / oz.
Penurunan serupa juga dialami emas berjangka yang diperdagangkan pada level 1.959,50 USD / oz. Penurunan ini mendekati level harga emas terendah sejak pertengahan bulan Maret.
Komoditi non logam juga mengalami penurunan. Seperti kakao yang turun 0,61 persen dan kopi yang terkoreksi 1 persen dan gas alam yang turun hingga 2,44 persen.