Jenis-Jenis Investasi dan Penjelasannya serta Contoh

Jenis-jenis investasi dan penjelasannya mudah kita temui di beberapa laman internet hingga buku investasi. Meski begitu bagi mereka yang baru memulai berinvestasi ada saja yang masih kurang paham tentang jenis-jenis investasi dan penjelasannya.

Hal ini karena terkadang bahasanya yang terlalu asing, sehingga kadang atau info terkait jenis-jenis investasi dan penjelasannya ini berasal dari teman yang sudah terjun duluan ke investasi.

Untuk lebih memahami terkait jenis-jenis investasi dan penjelasannya, maka lebih dulu kita pahami bahwa jenis investasi sangat beragam. Mulai dari emas logam mulia, saham, reksadana, tabungan berjangka, unit link, forex, properti maupun yang tengah viral dan membuat pembahasan investasi di Indonesia jadi ramai yaitu cryptocurrency.

Jika tadi adalah berdasarkan produknya, ada lagi jenis-jenis investasi dilihat dari berbagai segi, misal berdasarkan jangka waktu, pengaruh, maupun sumber pembiayaaan. Agar tak perlu berlama-lama dan membuatmu penasaran, inilah beberapa jenis-jenis investasi dan penjelasannya yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

jenis-jenis investasi dan penjelasannya

Berdasarkan Jangka Waktu

Berdasarkan waktunya, investasi memiliki dua jenis macamnya. Kita mengenal investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Pada investasi jangka pendek lamanya investasi minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun. Sedangkan investasi jangka panjang biasanya dilakukan rentang waktu 5-10 tahun dan bisa lebih. Untuk lebih detailnya mengenai penjelasannya berikut jenis-jenis investasi dan penjelasannya yang terkait jangka waktu.

Jenis Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek biasanya digunakan untuk kebutuhan yang cepat. Sehingga pencairan dana sering terjadi ketika tahun pertama investasi atau kurang dari 5 tahun. Karena penarikannya yang cepat, biasanya keuntungan atau return dari investasi jangka pendek sangat kecil.

1. Deposito

Tak banyak orang yang paham bahwa deposito juga bagian dari investasi. Meskipun bisa dilakukan selama 10 tahun lebih, namun deposito bisa saja dilakukan di waktu yang singkat, 3 bulan misalnya. Ada juga produk deposito yang membuatmu bisa mencairkan uang bila sedang kepepet.  Inilah yang menyebabkan deposito masuk dalam investasi jangka pendek.

Beda dengan tabungan biasa, keuntungan deposito lebih besar dibanding tabungan. Hal ini karena jumlah bunga deposito jauh lebih besar. Deposito sangat cocok buat kamu yang mau belajar investasi karena ini merupakan jenis investasi yang resikonya minim.

 Keuntungan dari investasi ini terletak pada bunganya. Dan perlu diketahui bersama bahwa bunga deposito tergantung dari suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-day (Reverse) Repo Rate.

Bunga deposito itu biasanya sekitar 4 – 7 persen, tergantung kebijakan bank. Mulai dari tenor 1 bulan dan maksimal 12 bulan, namun semakin lama tenor yang dipilih, semakin besar keuntungan yang kamu peroleh. Tenang saja, uang kamu aman di deposito kok karena dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun satu hal lagi, jika kamu menyimpan danamu dalam deposito akan dikenakan pajak sebesar 20 persen.

2. Saham

Saham sebenarnya bisa masuk juga dalam investasi jangka panjang, namun jika kamu menjadikan saham sebagai jenis investasi jangka pendek, saran pertama adalah kamu bisa beli saham di perusahaan yang kredibilitasnya bagus dan keuangannya sehat. Hal ini supaya investasi jangka pendekmu mempunyai nilai jual saham yang tinggi.

Ada dua jenis keuntungan yang bisa diraih saat bermain saham. Pertama adalah Capital gain yaitu keuntungan dari kenaikan harga saham. Dan yang kedua adalah dari Dividen yaitu keuntungan dari laba investasi kita di perusahaan.

3. Forex

Mungkin saja nama ini masih asing bagi kamu, namun Forex bisa dianggap jadi Investasi jangka pendek yang menguntungkan.  Forex a.k.a Foreign Exchange ini adalah nilai tukar antara satu mata uang dengan mata uang lainnya. Jadi intinya kamu mendagangkan mata uang sesuai harga pasar. Bermain Forex sedikit seru karena nilainya bisa berubah-ubah setiap waktu, tergantung situasi pasar.

Oleh karena itu forex dijadikan trading yang memiliki risiko tinggi. Untuk itu ada beberapa kiat yang perlu kamu lakukan jika memang berniat trading forex

  • Lakukan money management, ini merupakan salah satu teknik untuk mengelola risiko di forex trading.
  • Lakukan Diversifikasi, jadi dana tidak semuanya digunakan untuk trading forex. Taruhlah di beberapa instrumen investasi yang lain sehingga ada back up jika trading forex kamu merugi.
  • Cek dulu risikonya sebelum kamu melakukan trading forex, jika kamu masih muda dan berpenghasilan silahkan mencoba. Namun jika kamu seorang pensiunan maka sebaiknya urungkan niat karena trading forex kurang cocok.

4. Peer to Peer (P2P) Lending Tenor Pendek

Peer to Peer (P2P) ini adalah jenis investasi yang mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dan peminjam uang (borrower) melalui platform. Investasi ini dilakukan tanpa menggunakan jasa dari bank sebagai perantara.

Berdasarkan pinjamannya, P2P lending terbagi atas dua yaitu P2P lending konsumtif yang membebaskan peminjamnya menggunakan uang tersebut. Dan satu lagi P2P lending produktif yang peminjam dananya adalah para pengusaha mikro.

P2P lending bisa jadi investasi jangka pendek karena tenornya sebentar, ada yang dua tahun, setahun dan bahkan ada hitungan hari saja. Jika kamu memilih P2P lending konsumtif, kamu bisa pilih tenor dengan hitungan hari, tetapi memang resikonya cukup besar. Sedangkan bagi P2P lending produktif tentu tak masalah untuk memilih tenor setahun. Sebelum memulai pastikan dulu legalitasnya, P2P lending yang kamu pilih harus sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

5. Sukuk Ritel

Jika kamu ingin investasi yang berbasis syariah, kamu bisa mempertimbangkan sukuk ritel. Dalam investasi ini, kamu bisa mulai hanya dengan dana Rp 5 juta dengan keuntungan pendapatan tetap dari fixed coupon setiap bulan. Selain dari sana, keuntungan juga bisa didapat dari penjualan di pasar sekunder berupa capital gain. Sukuk ritel jadi salah satu investasi jangka pendek karena Pemerintah menjamin pembayaran sukuk ritel ketika nilai pokok jatuh tempo dan berada dalam jangka 3 tahun.

Keuntungan atau return investasi ini juga menarik karena lebih tinggi daripada bunga deposito. Kisarannya sebesar 8.3% setahun. Sukuk Ritel bisa dibeli lewat Agen Penjual yang ditunjuk Pemerintah, biasanya ada di bank-bank besar. Dengan membawa identitas diri seperti KTP, kamu bisa langsung membeli sukuk ritel di Agen Penjual.

6. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Obligasi Ritel Indonesia (ORI) adalah obligasi negara yang bisa kamu beli mulai dari Rp1 juta di berbagai agen seperti bank umum. Jangka waktunya sekitar 4 tahun sehingga ini jadi investasi jangka pendek.

Keuntungan ORI ini berasal dari bunga yang dibayarkan secara reguler dan dihitung berdasarkan persentase nilai nominal dari obligasi yang dibeli. Keuntungan ORI biasa disebut kupon. Sayangnya, jenis investasi ini memiliki risiko yang tinggi. Jika kondisi perekonomian negara tengah memburuk maka kamu bisa merugi dan tidak mendapat hasil.

Namun ada solusi jika ingin bermain obligasi namun sedikit lebih aman, yaitu dengan memilih Surat Berharga Negara (SBN) yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia. Hal ini karena kecil sekali kemungkinannya Pemerintah gagal bayar.

Jenis Investasi Jangka Panjang

Jenis investasi ini adalah investasi yang menuntut kesabaran kamu. Butuh waktu yang lama jika ingin meraih keuntungan atau return yang tinggi juga. Jenis investasi ini juga sangat cocok bagi kamu yang punya rencana masa depan, karena prosesnya yang panjang dan lama maka hasil manisnya pun bisa dituai di masa depan. Berikut jenis-jenis investasi jangka panjang.

1. Emas

Jenis investasi ini yang paling jadi primadona dan sudah dilakukan orang sejak lama. Ya, investasi emas merupakan jenis investasi jangka panjang yang paling mudah. Selain itu, emas memiliki nilai yang setiap tahun terus menerus naik. Dan jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang 5-10 tahun, harga emas yang kamu beli nilainya bisa naik signifikan. Emas juga tidak terganggu oleh inflasi dan likuiditasnya tinggi. Biasanya jenis emas yang paling bagus untuk investasi adalah jenis emas logam mulia dan bukan perhiasan.

Untuk kamu yang mau memulai berinvestasi emas, pastikan emasmu bersertifikat jika logam mulia. Jika emas perhiasaan cukup sertakan nota pembelian agar mudah untuk dijual kembali. Kemudian, simpanlah di tempat teraman dan terbaik karena jangan sampai kejadian buruk menimpamu dan emas simpananmu lenyap.

2. Properti

Properti menjadi salah satu investasi jangka panjang yang banyak dipikat orang. Hal ini lantaran harga properti terus menerus naik setiap tahunnya sehingga semakin lama diinvestasikan maka di masa depan bisa jadi nilainya berlipat-lipat.

Sayangnya untuk memulai investasi ini butuh modal yang sangat besar. Salah satu contohnya adalah kamu bisa jadi juragan kontrakan, pemilik kos-kosan hingga jadi pemilik ruko di wilayah strategis.  Perlu diketahui juga, bahwa properti merupakan sektor riil di negara berkembang yang tak terlalu berpengaruh terhadap inflasi karena lebih kepada ekspektasi. Sederhananya, aset riil bisa melindungi keuangan terhadap inflasi. Investasi properti mudah ditemukan dimana-mana, di sekitar rumah tinggalmu bahkan di televisi pun sudah banyak sekali.

3. Reksadana

Reksadana mulai banyak digandrungi oleh para investor karena minim risiko, mudah dilakukan, dan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi (MI). jadi kamu tinggal duduk manis, manajer investasi yang akan membantumu mengelola investasi.

Reksadana juga bisa jadi investasi jangka pendek, namun keuntungannya akan jadi lebih besar jika dilakukan untuk jangka panjang. Buat kamu yang pemula bisa melakukannya untuk jangka pendek terlebih dahulu. Reksadana juga memiliki beragam jenisnya.

  • Reksadana pendapatan tetap yang 80 persen atau lebih komposisinya berupa obligasi negara, sementara sisanya obligasi perusahaan dan pasar uang (deposito).
  • Reksadana pasar uang yang keseluruhan komposisinya berupa obligasi negara, obligasi swasta, dan deposito.
  • Reksadana saham yang 80 persen komposisinya terdiri atas saham, sementara lainnya adalah pasar uang atau obligasi.
  • Reksadana campuran yang terdiri dari obligasi, pasar uang, dan saham.

Jenis Investasi Berdasarkan Bentuk

Selain dari jangka waktunya, investasi juga dibagi lagi menjadi beberapa macam berdasarkan bentuknya. Ini tergantung bagaimana investor menanamkan modal investasinya. Ada dua macam investasi berdasarkan bentuknya.

1. Investasi Langsung

Seperti namanya, di investasi langsung investor menanam modal untuk langsung membeli aset riil. Aset itu bisa berupa pembukaan lahan perkebunan atau tambang, pembelian mesin, pendirian pabrik, dan lainnya.

Dalam investasi langsung asetnya juga terbagi dua, yaitu aset yang tidak bisa diperjual belikan seperti tabungan atau deposito di bank. Dan satu lagi adalah aset yang bisa diperjual belikan seperti investasi di pasar uang dan investasi langsung. Jenis investasi ini membutuhkan keterlibatan langsung dari investor dalam kegiatan pengelolaan modalnya serta kontrol terhadap kegiatan sehari-hari.

2. Investasi Tidak Langsung

Kebalikannya dari investasi langsung, dalam investasi ini investor tidak terlibat langsung dalam pengelolaan dana. Biasanya investasi ini berbentuk aset finansial berupa obligasi atau saham. Investasi ini dikelola oleh seorang manajer investasi sehingga investor tidak turun tangan langsung.

Enaknya investasi ini, kamu tidak perlu melakukan analisa dan mengambil keputusan dalam investasi karena tugas itu dikerjakan manajer investasi yang mengelola portofolio kamu. Biasanya manajer investasi ini mengelola reksadana dan investasinya bersifat jangka pendek. Keuntungan investasi ini berasal dari dividen dan pertumbuhan modal dari saham atau obligasi yang diinvestasikan. Meski dikelola oleh manajer investasi yang terampil, investasi ini juga bukan tidak mungkin mengalami kerugian. Jika investasinya bersifat tidak langsung, beda dengan kerugiannya yang dirasakan langsung oleh Investor.

Jenis Investasi Berdasarkan Risiko

Seperti dijelaskan di awal bahwa setiap investasi memiliki resikonya masing-masing. Ada yang tinggi ada juga yang risiko rendah atau minim. Hal ini tentu jadi rujukan juga sebelum kamu memulai investasi, lantaran kamu perlu paham risiko apa yang ada dalam sebuah investasi. Berikut tingkat risiko investasi yang harus kamu tahu.

1. Risiko Rendah

Jenis investasi ini sedikit lebih aman untuk kamu yang pemula di investasi. Sayangnya minimnya risiko tentu juga berpengaruh pada keuntungan yang juga ikut minim. Jenis investasi ini ada yang jangka pendek dan juga panjang, contohnya ada obligasi, deposito, dan emas.

2. Risiko Menengah

Jenis berikut ini memiliki risiko menengah, dan contoh investasinya adalah reksadana. Ya, reksadana memiliki timbal balik yang baik namun memiliki risiko berskala sedang.

3. Risiko Tinggi

Semakin tinggi investasinya maka keuntungan yang didapat biasanya juga semakin menjulang. Contoh investasi ini ada forex, kontrak berjangka komoditas, dan saham.

Jenis Investasi Berdasarkan Pengaruh

Investasi juga dibedakan dari jenis pengaruhnya. Ada dua jenis investasi berdasarkan pengaruhnya.

1. Investasi terdorong

Investasi terdorong atau Investasi Induced adalah kenaikan permintaan barang atau jasa dan tingkat pendapatan punya pengaruh dalam investasi. Investasi jenis ini contohnya adalah penghasilan yang didapatkan selain dari bekerja misalnya bunga.

2. Investasi otonom

Investasi autonomous adalah tingkat pendapatan tidak berpengaruh pada investasi dan memiliki sifat spekulatif. Contohnya pembelian surat berharga.

Jenis Investasi Berdasarkan Pembiayaannya

Berikutnya adalah jenis-jenis investasi berdasarkan pembiayaan. Ada dua jenis investasi yaitu investasi yang berasal dari modal dalam negeri dan investasi yang berasal dari modal asing.

1. Modal Dalam Negeri

Investasi modal dalam negeri adalah segala bentuk investasi yang dilakukan oleh orang dalam negeri.

2. Modal Asing

Investasi modal asing adalah segala bentuk investasi yang dilakukan oleh orang asing atau luar negeri.

Jenis Investasi Berdasarkan Asetnya

Jenis ini dibedakan dari asetnya, ada aset riil dan aset keuangan.

1. Aset riil 

Merupakan aset yang bisa dilihat wujud atau fisiknya. Aset riil bisa berupa properti, tanah, logam mulia, dan properti

2. Aset keuangan

Merupakan aset yang membuat pemiliknya bisa melakukan klaim terhadap pihak tertentu. Jenis investasi aset keuangan seperti obligasi, kredit bank, dan saham. Sedikit tambahan, untuk pemilik saham otomatis juga punya hak kepemilikan perusahaan. Sedangkan investor yang punyai obligasi, otomatis punya hak klaim utang ke penerbit obligasi.

Itulah penjelasan dari jenis-jenis investasi dan penjelasannya. Sudah ada gambaran tidak, besok mau mulai investasi apa? Pilihlah yang sesuai keuanganmu, namun jangan sampai mengorbankan semua pemasukanmu. Sisakanlah di luar kebutuhan untuk mulai berinvestasi, bisa dengan reksadana, emas atau bahkan properti. So, sudah temukan menemukan jenis investasi yang kamu minati?

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.