Kenali Jenis-Jenis Reksadana Beserta Risikonya

Reksadana merupakan salah satu investasi yang populer saat ini. Ada beberapa jenis-jenis reksadana, tetapi umumnya jenis reksadana yang ada di manajer investasi yakni reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, reksadana saham, dan reksadana campuran. Jenis-jenis reksadana ini biasa dipilih sesuai dengan profil risiko dan keuntungan yang diinginkan para investor.

Namun, sebelum mengetahui lebih jauh jenis-jenis reksadana, Anda perlu mengetahui apa itu reksadana. Reksadana merupakan wadah untuk mengumpulkan dana para investor untuk nantinya diinvestasikan manajer investasi ke dalam portofolio efek investasi. Ada beberapa portofolio efek yang biasa menjadi tujuan investasi reksadana  antara lain saham, obligasi, pasar uang dan lainnya.

Umumnya, manajer investasi akan memilih tujuan investasi dan menempatkan dana ke portofolio efek sesuai dengan jenis reksadana yang Anda pilih. Karena itu, penting untuk memilih jenis reksadana sesuai dengan profil risiko dan keuntungan yang Anda inginkan. Nah apa saja jenis-jenis reksadana dan bagaimana risiko dan keuntungannya serta cara kerjanya, simak ulasan sebagai berikut:

1. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang investasinya sebagian besar ditempatkan pada portofolio efek yang memberikan pendapatan tetap. Portofolio efek untuk reksadana jenis ini yakni surat utang atau obligasi, sukuk yang jatuh temponya lebih dari setahun.

Jika Anda memilih reksadana pendapatan tetap ini. manajer investasi akan menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen berupa efek obligasi atau surat utang. Surat utang atau obligasi ini memberikan imbal hasil secara rutin mulai dari sebulan atau tiga bulan sekali. Itu juga alasan kenapa jenis reksadana ini disebut jenis reksadana pendapatan tetap.

Keunggulan dan Risiko

Setiap jenis reksadana memiliki keunggulan dan risiko yang berbeda. Termasuk juga reksadana pendapatan tetap. Reksadana pendapatan tetap ini merupakan jenis reksadana yang banyak dipilih investor, khususnya bagi para pemula yang belum memahami cara kerja reksadana. Sebab, reksadana ini dinilai bisa memberikan imbal hasil cukup tinggi tetapi risiko yang tidak terlalu tinggi juga.

Keunggulan lainnya reksadana ini adalah modal untuk investasi di reksadana pendapatan tetap ini bisa dimulai dengan nilai yang kecil. Selain itu, imbal hasil reksadana pendapatan tetap ini tidak dikenai pajak karena pajak obligasi dibebankan kepada manajer investasi langsung, bukan investor. Karena itu, jenis reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek hingga menengah.

Selain keunggulan, reksadana pendapatan tetap ini tidak bebas risiko, tetapi dikenal memiliki tingkat risiko kategori menengah. Disebut menengah, karena tingkat risikonya lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang, tetapi masih lebih rendah dibandingkan reksadana saham.

Reksadana pendapatan tetap ini cocok untuk investor dengan tipe konservatif yang tidak ingin risiko tinggi, namun imbal hasil juga lumayan tinggi. Idealnya, investasi ini cocok untuk investasi jangka waktu 1-3 tahun.

2. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah reksadana yang 100 persen dananya dinvestasikan ke instrumen pasar uang yakni deposito, surat berharga maupun obligasi yang jangka waktunya kurang dari setahun. Reksadana pasar uang ini dikenal sebagai reksadana yang paling minim risikonya daripada jenis-jenis reksadana lainnya. Karena minim risiko tersebut, membuat reksadana ini juga memberikan imbal hasil paling rendah daripada reksadana lainnya.

Keunggulan dan Risiko

Seperti disampaikan di atas, reksadana pasar uang ini dianggap sebagai reksadana paling minim risiko dibandingkan reksadana lainnya. Karena itu, tingkat risiko yang kecil ini menjadi salah satu keunggulan reksadana pasar uang. Untuk itu, reksadana pasar uang ini cocok untuk investor yang tipe konservatif dan ingin berinvestasi jangka pendek.

Imbal hasil dari reksadana pasar uang ini juga tergolong kecil, berbanding lurus dengan tingkat risikonya. Namun, meski imbal hasil rendah, jumlahnya masih tetap lebih besar daripada bunga deposito. Selain itu,reksadana juga masih lebih unggul dibandingkan deposito yang mensyaratkan modal investasi yang cukup tinggi dan tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo. Dengan biaya modal yang rendah, Anda bisa investasi di reksadana pasar uang.

3. Reksadana Saham

Reksadana saham adalah reksadana yang sekurang-kurangnya 80 persen dana diinvestasikan manajer investasi ke dalam portofolio efek bersifat ekuitas yakni saham. Meskipun sama-sama diinvestasikan ke dalam bentuk saham, reksadana saham ini berbeda dengan investasi saham. Komposisi reksadana saham ini 80 persennya untuk saham, sisanya diinvestasikan ke pasar uang. Sehingga risikonya masih lebih rendah daripada saat melakukan investasi langsung ke saham.

Namun, untuk kategori reksadana, jenis reksadana saham ini memiliki tingkat risiko paling tinggi dibandingkan reksadana lainnya. Hal ini pun berbanding lurus dengan imbal hasil yang dijanjikan dari reksadana saham ini, yakni paling tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang maupun campuran. Karena itu, reksadana saham ini paling ideal untuk investor dengan tipe cukup agresif dalam mengincar imbal hasil, tetapi masih ragu untuk investasi langsung ke saham.

Keunggulan dan Risiko

Meski memiliki tingkat risiko yang tinggi, reksadana saham ini memang paling menjanjikan imbal hasil besar. Potensi keuntungan jenis reksadana saham ini kisarannya mencapai 15-20 persen per tahun. Menggiurkan bukan? Tetapi ingat, imbal yang besar ini juga berbanding dengan risiko merugi cukup tinggi karena pergerakan saham yang fluktuatif setiap harinya.

Untuk itu, penting memilih manajer investasi yang andal dalam mengelola reksadana saham anda. Pilihlah manajer investasi yang terpercaya serta memiliki kredibilitas cukup baik.

Selain itu, perlu diingat juga reksadana saham ini juga cocok untuk investor jangka panjang.

4. Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang dananya dibagi dan dialokasikan ke beberapa efek sekaligus seperti saham, obligasi dan pasar uang. Bisa dikatakan reksadana campuran ini adalah model investasinya gabungan dari jenis-jenis reksadana sebelumnya.

Jenis reksadana ini paling ideal bagi investor dengan tipe moderat, yakni berani mengambil risiko tetapi masih di tahap sedang dan mengharapkan imbal hasil yang tinggi. Akan tetapi, bagi investor yang cenderung agresif dan mengharapkan imbal hasil tinggi juga masih masuk jika memilih reksadana campuran ini. Sebaliknya, reksadana campuran ini kurang cocok bagi investor dengan tipe konservatif atau mencari aman dan menghindari kerugian.

Keunggulan dan Risiko

Karena penempatan investasi reksadana campuran ini fleksibel ke saham dan obligasi, membuat potensi imbal hasilnya lebih besar dibandingkan yang lain. Reksadana campuran ini juga tipe yang cocok untuk investasi jangka panjang.

Namun, untuk bisa mencapai imbal hasil yang diinginkan, perlu manajer investasi yang profesional dan memiliki kredibilitas dalam pengelolaan reksadana campuran ini, Karena untuk mengoptimalkan hasil investasi ini perlu disesuaikan dengan kondisi pasar. Untuk itu, penting untuk memilih manajer investasi yang terpercaya dan memiliki kredibilitas yang bagus.

Demikian, ulasan beberapa jenis-jenis reksadana. Jika anda ingin berinvestasi reksadana, pilihlah jenis reksadana yang paling sesuai dengan profil risiko anda. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.