Pasangan mata uang EURUSD hari ini mengalami penurunan saat sesi akhir Asia Kamis (18/2). Dolar AS tampaknya berhasil mengambil manfaat atas nada penjualan di sekitar Euro beberapa waktu terakhir. Pasalnya para pelaku pasar dan investor global menaruh kekhawatiran pada perekonomian blok tersebut. Menguat kebijakan lockdown yang diberlakukan akibat pandemi telah melumpuhkan perputaran perekonomian.
Pandemi Membebani Euro
Salah satu analisis dari BK Assets Management yaitu Kathy Lien mengatakan banyak negara di kawasan itu masih memberlakukan lockdown seperti di Jerman. Dilansir dari FX Street, Lien menambahkan kondisi semakin buruk ketika varian baru virus Corona terus meningkat persebarannya di kawasan Jerman. Sampai saat in kawasan Eropa masih dinilai sangat lambat dalam merilis vaksin dan membawa sentimen negatif di sekitar Euro.
Melihat semua masalah tersebut, tidak heran jika para pelaku pasar dan investor lebih memilih menjual mata uang Euro. Sehingga membawa pasangan EURUSD hari ini tampak bearish menuju ke nilai tukar 1,2040. Dengan aksi ini juga pasangan telah menjauh cari tertinggi di 1,2169. Untuk nilai tukar yang akan sangat diperhatikan oleh pasar adalah berkisar pada support 1,1996. Karena itu juga bertepatan dengan level teknis SMA 100 dalam periode harian.
Sementara itu Reuters mengatakan jika imbal hasil obligasi Treasury AS masih dalam kenaikan, maka bisa menjadi tekanan tambahan bagi EURUSD hari ini. biasanya memang walaupun risk on berlaku, safe haven Dolar AS bisa menguat dengan syarat imbal hasil itu melonjak.
Untuk saat ini imbal hasil masih berada di 1,27% turun dari puncak tertinggi tahunan. Pergerakan EURUSD berikutnya akan mencoba memperhatikan rilis risalah pertemuan ECB nanti malam. Kemudian dinamika sentimen risiko juga akan ditunggu pasar sebagai katalis berikutnya.