Mata Uang Asia Melemah Sedangkan Dolar Naik Sebelum Data Inflasi

Hari ini Selasa, 14 November 2023, mata uang Asia mayoritas mengalami pergerakan turun. Namun, dolar justru bergerak naik tipis sebelum data inflasi utama AS yang diprediksi akan sangat menentukan arah kebijakan moneter.

Bahkan kekhawatiran terhadap ekonomi Tiongkok jelas saja juga sangat membebani sentimen regional. Dengan data memberikan gambaran terjadinya perlambatan lebih lanjut dalam aktivitas pinjaman di negara tersebut sampai bulan Oktober. Hal ini mengakibatkan yuan melemah sebesar 0,1 persen dengan mendekati level 7,3 terhadap dolar.

Pergerakan Beberapa Mata Uang Asia dan Dolar

Angka produksi industri dan investasi aset tetap Tiongkok juga akan muncul pada pekan ini. Dengan yen bergerak di sekitar level terlemahnya dalam jangka waktu satu tahun terhadap greenback, karena pelemahan lebih lanjut dalam mata uang tersebut ditahan oleh otoritas. Jepang yang sekali lagi memberikan peringatan bahwa mereka akan melakukan intervensi di pasar valuta asing.

Tentunya yen mengalami reversal drastis dari perlemahannya baru-baru ini pada Senin kemarin, dengan memunculkan beberapa spekulasi bahwa pemerintah mungkin sudah melakukan intervensi demi mendukung mata uangnya. Pelemahan mata uang ini tentu membuatnya semakin dekat dengan level terendah selama 32 tahun. Dimana sudah memicu intervensi sebesar miliaran dolar oleh pemerintah pada pertengahan hingga akhir tahun 2022.

Jelas saja mata uang Asia yang lebih luas melemah, walaupun volume perdagangan sedikit sepi disebabkan beberapa libur regional. Misalnya saja won Korea Selatan menurun sebesar 0,5 persen dan dolar Australia menurun sebesar 0,1 persen menyusul data yang memberikan gambaran kemerosotan lebih lanjut sentimen konsumen Australia pada awal bulan November ini.

Untuk rupee India sekarang ini sedang diperdagangkan sideways pada perdagangan liburan. Dimana mata uang ini bergerak di dekat level rekor terendah setelah duta memberikan gambaran inflasi consumer price index (CPI) India mengalami peningkatan lebih besar dari estimasi bulan Oktober. Sedangkan baht Thailand berkinerja paling buruk di Asia Tenggara dengan mengalami penurunan sebesar 0,4 persen. Dengan ringgit Malaysia turun sebesar 0,3 persen.

Leave a Comment

Copyright © 2023. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.