Menguatnya Euro dan Pound Dalam Pekan Ini

Mata uang Euro dan Pound nampak mulai menunjukkan performanya memasuki perdagangan awal pekan ini.

Melihat perkembangan dua mata uang tersebut investor masih mengamati, apakah kedua-duanya akan kembali membuat moment peningkatan versi USD?

Launching data ekonomi yang direncanakan berada pada reaksi yang masih relatif sepi dari laporan beresiko tinggi, Produksi Industri Zone Euro untuk periode Juli yang kemungkinan menyebabkan gerakan menarik di session London.

Pasangan EUR/USD berhasil menjaga posisi EMA 200 dalam perdagangan akhir pekan kemarin.  EUR/USD semakin menguat dan berhasilmencapai Pivot Poin di session Asia dalam perdagangan kemarin 14/September.

Harga sekarang berusaha mencoba di posisi R1 serta meraih posisi tertinggi pada perdagangan hari Jumat kemarin.

Jika buyer masih kuat menyangga harga di atas posisi itu, pasangan EUR/USD mempunyai potensi terus berlanjut ke R2 untuk mengetes rata-rata 1.19.

Bila tidak, analis EXCO memprediksi harga akan menurun minimal ke Pivot Poin. Pengurangan harga dari posis itu akan mengganti bias daily pasangan EUR/USD jadi bearish.

Outlook GBP/USD Selaras dengan Euro, Pound terus berjuang untuk menjaga penguatan dalam sesi awal minggu ini. Karena harga berhasil mencapai level EMA 77 serta sekarang memiliki peluang melanjutkan penguatan menuju angka 1.29.

Kegagalan dari rencana tersebut juga akan berdampak terhadap posisi yang akan turun ke 1.2770 lagi.

Seharusnya harus lebih teliti mengawasi chart untuk selanjutnya, sebab gerakan harga pada session London serta New York hari ini dapat dibuktikan penting tentukan bias pasangan GBP/USD setelah itu.

Pound Naik Setelah Mantan PM Inggris Menyapa Boris Johnson

Poundsterling bergerak naik sebesar 0.25 % ke angka 1.2830-an versi dollar AS memasuki awal session Eropa.

Laju dari mata uang ini terlihat kuat  pada beberapa mata uang yang lainnya seperti euro dan yen. Perubahan baru ini terkait dengan potensial penangguhan RUU Pasar Dalam Negeri.

Diagram GBP/USD Daily lewat Tradingview.com Pound pernah turun relevan pada minggu kemarin karena pemerintah Inggris mengeluarkan RUU Pasar Dalam Negeri yang polemis.

RUU Pasar Dalam Negeri akan menyalahi kesepakatan EU Withdrawal Agreement 2019 serta memberikan ancaman keberlanjutan saat rapat pasca-brexit.

Uni Eropa meberikan peringatan supaya Inggris mundur atau mengamandemen RUU tersebut sebelummemasuki bulan November tahun ini.

Kekhawatiranmuncul dai pelaku pasar perubahan keadaan yang tambah panas, dan efeknya pada potensial No-Deal Brexit.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.