Mata uang Dolar Australia hari ini sepertinya menerima beberapa dukungan aksi pembelian saat sesi Asia hari Rabu (24/3). Penguatan AUD telah membantu pasangan AUDJPY untuk menghentikan penurunan menuju ke 82,62, meski masih menyisakan bearish 0,14%. Diprediksi aksi penguatan AUD terjadi ketika kawasan NSW Aussie memutuskan mencabut lockdown. Sayangnya sentimen risiko pasar yang masih risk off menghambat aksi AUDJPY yang berusaha bullish.
Beberapa saat sebelumnya, NSW atau New South Wales telah mengumumkan pencabutan pembatasan aktivitas yang disebabkan pandemi ini. ada beberapa poin penting dalam kebijakan itu yang membantu Dolar Australia hari ini melonjak. Poin itu seperti pengurangan masker dan tetap menggunakan stadion dengan kapasitas 100% atau penuh.
Dolar Australia langsung menguat pasca keputusan yang optimis itu disampaikan. Ini menyebabkan negara Australia menjadi yang kedua dalam upaya pelepasan belenggung lockdown setelah pertama kali dilakukan oleh Inggris.
Optimis Di Jepang Gagal Membantu Yen
Berpindah ke sisi Yen Jepang, risalah pertemuan BoJ dan indeks harga jasa korporat Jepang tampak dilaporkan dengan hasil mengesankan. Sayangnya semua data yang menggembirakan itu gagal menjadi dukungan bagi mata uang Yen Jepang. Salah satu penyebabnya diprediksi adalah karena kondisi yield Treasury AS yang turun sampai menuju ke 1,60%.
Sementara itu secara luas, para pelaku pasar dan investor yang menaruh dana di Dolar Australia hari ini sebenarnya masih khawatir dengan banjir yang melanda sebagian NSW. Kemudian pasar juga masih sangat takut dengan laporan kebangkitan pandemi yang terjadi di kawasan Eropa.
Apalagi negara Jerman telah mengambil kebijakan perpanjangan lockdown sampai April akibat serangan lanjutan ini. Bersama aksi Dolar Australia yang bullish, aset ASX 200 juga mampu menguat sampai 0,50% saat ini. Kondisi ini terjadi karena suasana optimis ekonomi Aussie pasca keputusan pembukaan aktivitas.