Aksi pelemahan yang terlihat di sekitar mata uang Dolar New Zealand sepertinya berlanjut lebih lama lagi. NZDUSD hari ini tampak masih dikuasai oleh bias bearish yang lebih panjang meneruskan aksi hari Kamis kemarin. Lonjakan kurva imbal hasil obligasi pada akhirnya harus memaksa aset-aset berisiko dalam pelemahan yang signifikan.
Dolar New Zealand harus rela turun menuju ke titik yang paling rendah di bawah level resistance jadi support pada 0,7315. Padahal sebelumnya NZDUSD sempat mencatatkan aksi yang sangat menggembirakan dengan naik sampai pada 0,7464 hari Kamis kemarin.
Saat ini imbal hasil obligasi Treasury AS dalam 10 tahun telah berada di puncak paling tinggi dalam 12 bulan terakhir pada 1,55%. Kenaikan ini dinilai sangat besar sekali sampai dalam arah tahunan telah menambahkan 50 basis poin. Atas kondisi yang terjadi ini telah membuat aksi rotasi menjauh dari saham. Penurunan itu secara tidak langsung juga menjadi beban tambahan bagi NZDUSD hari ini.
RBNZ Membuka Peluang Suku Bunga Negatif
Apalagi ada beban dalam negeri yang harus memaksa Dolar New Zealand turun menjadi lebih dalam lagi. Beberapa jam sebelumnya, Gubernur bank sentral New Zealand yaitu Orr menyampaikan suku bunga negatif merupakan pilihan. Jika kebijakan itu berlaku, pasar tentu bisa menjual Dolar New Zealand menjadi lebih rendah lagi.
Berpindah ke masalah lain, saat ini konflik geopolitik AS dan Iran sedang memanas. Pasalnya beberapa jam terakhir dilaporkan ada serangan udara dari AS ke kelompok di Iran. Ini bisa menyebabkan penurunan NZDUSD hari ini menjadi lebih dalam.
Untuk hari Jumat ini (26/2) pasangan telah kehilangan kenaikan sampai 0,25% menuju ke sekitar 0,7350. Berikutnya pembaruan arah sentimen risiko mungkin akan diperhatikan pasar. Arah obligasi juga akan ditunggu sambil menanti data dan voting di AS.